jpnn.com, SAWANGAN - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan merekrut 9.000 guru garis depan (GGD) yang akan ditempatkan di wilayah terdepan, terluar, terisolir (3T) tahun ini.
Penambahan 9.000 GGD ini untuk memenuhi kekurangan guru di wilayah 3T.
BACA JUGA: Rembuknas Bahas 5 Isu Strategis Pendidikan dan Kebudayaan
"Tahun ini ditambah 9.000 GGD. GGD yang direkrut ini syaratnya sudah punya sertifikat pendidikan profesi guru (PPG) dari Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK)," kata Plt Dirjen Guru Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hamid Muhammad dalam taklimat media rembuk nasional di Sawangan, Depok, Selasa (6/2).
Dia menyebutkan, Kemendikbud memberikan afirmasi yang menjangkau 122 kabupaten/kota daerah 3T. Untuk menangani pemenuhan fasilitas belajar, Kemendikbud menganggarkan Rp 3,1 triliun per tahun meliputi gizi, sanitasi, reviltalisasi.
BACA JUGA: Kemendikbud Sarankan TIK jadi Muatan Lokal
Lebih lanjut Hamid yang juga dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) menambahkan, kekurangan guru terparah di wilayah 3T dan tidak hanya reguler. Untuk mengatasinya, pemerintah mengirimkan 308 GGD di 2015. Angka ini bertambah menjadi 6200an dari kuota 12 ribu pada 2016.
"Mudah-mudahan target 9.000 ini bisa tercapai. Karena kejadian 2016 ada yang sudah terdaftar mengundurkan diri," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA JUGA: Angkat Film Lokal, Kemendikbud Gelar Nobar
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemendikbud Klaim Sukses Perluas Akses Pendidikan
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad