Rembuknas Bahas 5 Isu Strategis Pendidikan dan Kebudayaan

Selasa, 06 Februari 2018 – 06:48 WIB
Mendikbud Muhadjir Effendy (batik). Foto: Mesya/JPNN

jpnn.com, DEPOK - Untuk mensinergikan dan menyukseskan program pendidikan dan kebudayaan antara pusat dan daerah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyelenggarakan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK).

Penyelenggaraan RNPK tahun ini mengangkat tema “Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan”.

BACA JUGA: Kemendikbud Sarankan TIK jadi Muatan Lokal

Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didi Suhardi dalam laporannya mengatakan, pelaksanaan RNPK merupakan salah satu bukti komitmen pemerintah untuk terus berupaya mensinergitaskan langkah pemerintah pusat dan daerah serta komunitas pendidikan.

Tujuannya untuk bersama-sama membangun manusia Indonesia, melalui komunikasi dua arah yang saling mendukung.

BACA JUGA: Angkat Film Lokal, Kemendikbud Gelar Nobar

"Sejalan dengan tema RNPK tahun 2018, lima isu strategis terkait pendidikan dan kebudayaan menjadi pokok pembahasan," kata Didi dalam acara prarembuknas di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kemendikbud, Senin (5/2) malam.

Kelima hal tersebut pertama adalah ketersediaan, peningkatan profesionalisme, dan perlindungan, serta penghargaan guru. Kedua, pembiayaan pendidikan dan kebudayaan oleh pemerintah daerah.

BACA JUGA: 10 Persen Soal USBN Esai, Termasuk SD

Ketiga, kebijakan revitalisasi pendidikan vokasi dan pembangunan ekonomi nasional. Keempat, membangun pendidikan dan kebudayaan dari pinggiran. Kelima, Penguatan Pendidikan Karakter.

Dalam kesempatan tersebut, Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan, dengan terselenggaranya RNPK ini diharapkan bisa terumuskannya komitmen bersama antar pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan.

Baik pemerintah pusat, daerah, serta masyarakat dalam menyukseskan program-program prioritas nasional tahun 2018 sesuai dengan Program Nawacita.

Di samping terumuskannya kebijakan-kebijakan strategis terkait peningkatan kualitas dan ketersediaan guru, penguatan pendidikan karakter dan kejuruan, pembiayaan pendidikan, serta penguatan pendidikan dan kebudayaan.

Terutama untuk wilayah-wilayah yang belum terjangkau secara maksimal, serta bisa terumuskannya bahan masukan kebijakan dan program pendidikan dan kebudayaan tahun 2019. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendikbud: Mayoritas Guru tak Bisa Bikin Soal Berkualitas


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler