Kemendikbudristek: PMM Luring, 16 Ribu Mahasiswa Siap-Siap Lintas Daerah

Kamis, 12 Mei 2022 – 20:07 WIB
Plt. Dirjen Dikti Kemendikbud Nizam. Foto: Tangkapan layar/Mesya/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali menyelenggarakan program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) angkatan kedua.

Berbeda dari sebelumnya, tahun kedua ini, PMM diselenggarakan secara luring sehingga mahasiswa bisa merasakan keterlibatan, pengalaman yang lebih nyata dan bermakna. 

BACA JUGA: Gandeng Industri Besar, SMK Ini Menargetkan Omzet Rp 6,8 Miliar

“Selama satu semester saya harap kegiatan ini terselenggara secara luring sehingga peserta merasakan hidup di tengah lingkungan baru, membangun persahabatan dan berinteraksi secara intens dengan mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan dari berbagai pulau,” tutur Pelaksana tugas Direktur Jenderal (Plt. Dirjen) Diktiristek, Nizam, Rabu (11/5). 

Dirjen Nizam berharap, program PMM bisa memberikan pengalaman, penguatan, mempererat hubungan antarmahasiswa lintas kampus, lintas pulau, dan lintas daerah.

BACA JUGA: Bu Retno Ingatkan Bahaya Hepatitis Akut saat PTM Seusai Libur Lebaran

Ketua PMM 2, Rachmawan Budiarto menambahkan, tahun ini akan ada 16 ribu mahasiswa yang mengikuti program PMM secara luring.

Mereka bisa memilih satu dari 194 perguruan tinggi selama kuota masih tersedia. Mahasiswa bisa memilih mata kuliah maupun program studi yang sama atau berbeda.

BACA JUGA: Dana BOS Cair, Honorer Juga Sudah Terima Gaji, tetapi Masih Ada Satu Masalah

“Total ada 25 kali kegiatan dalam satu semester yang mencakup seluruh komponen kegiatan yang merujuk pada Modul Nusantara,” ujarnya. 

Rachmawan menjelaskan, pihaknya mendorong mahasiswa untuk mengambil 20 SKS di perguruan tinggi penerima.

Dengan komposisi, empat SKS di antaranya Modul Nusantara dan 16 SKS adalah mata kuliah yang diambil pada perguruan tinggi penerima. Alternatif lain, yaitu mahasiswa mengambil enam SKS pada perguruan tinggi pengirim dan 14 SKS sisanya diambil pada perguruan tinggi penerima. 

Lebih lanjut, Rachmawan berpendapat bahwa mahasiswa perlu untuk merasakan keragaman budaya. 

“Suatu kesempatan luar biasa selama satu semester bisa mengikuti mata kuliah di luar program studi. Namun, peluang ini hanya untuk peserta yang belum pernah mengikuti PMM," terangnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SKB 4 Menteri Longgarkan Aktivitas dalam PTM, Guru & Siswa Pasti Senang


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler