Kemenhub Lakukan Audit Khusus Terhadap Merpati

Kamis, 12 Mei 2011 – 08:58 WIB

JAKARTA - Kementerian Perhubungan sedang melakukan pemeriksaan khusus (special audit) terhadap PT Merpati Nusantara Airline terkait kecelakaan serius yang terjadi di Kaimana, PapuaDari hasil audit khusus itu, akan ada rekomendasi terhadap pesawat MA 60 buatan Tiongkok

BACA JUGA: Harga Merpati MA-60 Diduga Mark Up



"Audit khusus itu akan menyangkut tiga hal yaitu audit kecelakaan untuk melihat kondisi perawatan pesawat, audit terhadap manajemen dalam melakukan standar keselamatan sesuai Air Operation Certificate (AOC), dan audit laporan kerusakan yang terjadi selama ini (Defact report)," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Herry Bakti S Gumay di kantornya kemarin.
     
Dia mengaku selama ini biasa melakukan audit umum pada seluruh maskapai penerbangan
Tetapi, karena adanya peristiwa kecelakaan itu, maka audit khusus yang dilakukan

BACA JUGA: Yusril Minta Sisminbakum Dihentikan

"Surat untuk melakukan special audit sudah dikirimkan kepada manajemen MNA Senin (9/5) dan inspektur dari Ditjen Hubud tengah melakukan pemeriksaan," terangnya.
     
Selanjutnya dikatakan, dari hasil audit khusus itu akan ada rekomendasi terhadap pesawat MA 60 yang selama ini digunakan Merpati
Jika dari tiga unsur audit itu terjadi pelanggaran maka pemerintah bisa saja meng-grounded pesawat MA 60

BACA JUGA: Tak Serahkan LHKPN, Jabatan Bisa Dicopot

"Meng-grounded pesawat seperti itu biasanya dilakukan untuk kesalahan design atau terjadi kerusakan pada perangkat," cetusnya.
     
Keputusan menggrounded pesawat MA 60 untuk sementara pernah dilakukan Kemenhub pada Juni 2009Hal ini dilakukan?setelah ditemukan kerusakaan (crack) pada rudder (sayap belakang) MA-60"Pernah untuk kasus crack, kita suruh grounded duluKalau untuk kasus terbaru (kecelakaan), tidak bisa terburu-buruSoalnya pesawat ini sebelumnya laik dan layak terbang," cetusnya.
     
Ditegaskannya, pesawat tipe MA-60 sebenarnya tergolong handal untuk penerbangan di rute Papua walau tidak semua area di kawasan itu bisa dimasukinya karena badannya yang agak besar"Jika berbicara ingin masuk semua rute di Papua, jenis Twin Otter memang lebih cocok karena bisa masuk di kota kecil dan besarTetapi kalau mau melayani kota Kaimana, MA-60 itu memenuhi syarat," tuturnya.
     
Herry menambahkan, walau pesawat itu produk Tiongkok namun tidak semua komponennya hasil pabrikan dari negara ituMisalnya, mesin berasal dari Kanada, Pratt & WhitneyMesin ini setara dengan yang digunakan oleh pesawat tipe ATR 42Propeller buatan Hazell, begitu juga dengan perangkat avionic lainnya"Pabrikan Tiongkok itu hanya membuat rangka," kata dia.
     
Selanjutnya dikatakan, untuk setiap pesawat baru yang datang dari pabrikan tersebut selalu dilakukan pemeriksaan oleh Kementerian Perhubungan agar mendapatkan Surat Tanda Kelaikan Udara dengan mengacu pada Type Sertification? yang dikeluarkan pada 2005 lalu"Tentunya kita tidak akan main-main dalam menjamin keselamatan penerbangan," tambahnya.
     
Terkait dengan audit khusus itu, Direktur Utama Merpati Nusantara Airlines Sardjono Johnny Tjitrokusumo mempersilahkan otoritas penerbangan sipil untuk melakukan audit terhadap armada yang dimilikinya"Kami sudah menjalani audit lima bulan lalu untuk kenaikan kelas keselamatanSebelumnya posisi kami 1 minus, naik 11 poin menjadi 189 poin," tukasnya.
     
Sementara itu, Ketua Sub Komite Kecelakaan Transportasi Udara Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Masruri mengungkapkan, Setelah menemukan kotak hitam (black box) pesawat berjenis MA 60 dengan nomor penerbangan MZ-8968 pada Selasa (10/5) lalu, KNKT akan mengirimkan bagian dari kotak hitam tersebut yaitu flight data recorder (FDR) dan cockpit voice recording (CVR) ke Tiongkok"Mungkin Minggu kita kirim," tegasnya.
     
Di sisi lain, tim ahli dari KNKT Tiongkok juga diharapkan hadir untuk membantu investigasi penyebab kecelakaan pesawat MA-60 Merpati di lokasi kejadian yaitu perairan Kaimana, Papua Barat"Delegasi safety board association investigation yaitu asosiasi investigasi keselamatan udara dari negeri Tiongkok akan datang Jumat ini," jelasnya(wir/iro)

BACA ARTIKEL LAINNYA... MK Kuatkan Keputusan KPUD Rohil


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler