Kemenlu Sulit Pantau WNI di Mesir

Minggu, 30 Januari 2011 – 05:50 WIB
Foto: REUTERS/Yannis Behrakis

JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengalami kesulitan untuk berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo, MesirSejak Jumat lalu (28/1) kontak dengan KBRI itu terputus

BACA JUGA: Kroni Ben Ali Dibersihkan di Kabinet

Kondisi tersebut agak mengkhawatirkan karena 6.045 warga Indonesia (WNI) berada di Mesir di tengah aksi unjuk rasa menentang pemerintahan Presiden Hosni Mubarak.

Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia (BHI) Kemenlu Tatang Razak mengatakan, pihaknya hingga saat ini tidak bisa berkomunikasi dengan KBRI melalui telepon
"Kami hanya bisa menggunakan layanan internet," ujar Tatang kemarin (29/1).

Menurut dia, kondisi ini sangat merugikan

BACA JUGA: Wahabi Rusia Itu Kerap Dikaitkan Kasus Bom

Sebab, Kemenlu tidak bisa memantau secara penuh dan optimal keberadaan WNI di Mesir
Informasi terbaru yang didapat Kemenlu sebelum putusnya komunikasi itu menyebut bahwa sekitar 20-an TKI yang bekerja di Mesir berada di KBRI

BACA JUGA: Malaysia Razia Suami Kontrak

Mereka diamankan karena kendala perizinan"Bukan karena aksi unjuk rasa yang terus memanas," tutur Tatang.

Diplomat yang pernah bertugas di KBRI Kuala Lumpur tersebut mengatakan, pihaknya selama dua hari ini belum mendapatkan update kondisi terbaru WNIMisalnya, apakah sudah ada proses evakuasi WNI atau belum, Kemenlu belum tahuTatang hanya menyebut, kepastian proses evakuasi perlu mendapat persetujuan dari Kemenlu dan didasari pertimbangan matang.  "Untuk kasus tertentu yang benar-benar mendesak, bisa langsung dievakuasi ke kedutaan," terangnya

Dia menjelaskan, ada beberapa tempat yang bisa digunakan WNI untuk berlindungSelain di KBRI, kata Tatang, WNI bisa berlindung di sekolah-sekolah Indonesia dan di rumah dinas para diplomat.

Untuk sementara, dia mengimbau warga Indonesia di Kairo dan di kota-kota lain di Mesir untuk tidak ke luar rumahSelain itu, dia mengimbau para WNI, terutama para mahasiswa dan pelajar di Kairo, tidak ikut serta unjuk rasa"Intinya, jangan dekat-dekat dengan unjuk rasa," pesannyaJika memang harus ada evakuasi masal, seperti yang terjadi di Tunisia, Tatang menyatakan bahwa kemenlu sudah siap.

Kendati ada kendala komunikasi, dia menuturkan bahwa kemenlu sudah menyiapkan beberapa strategi daruratAntara lain, memanfaatkan perwakilan RI yang ada di negara-negara tetangga MesirSkenario lain adalah memanfaatkan jaringan kemenlu yang terhubung dengan organisasi-organisasi mahasiswa di Kairo"Mudah-mudahan komunikasi bisa cepat tersambung," harapnya

Saat ini WNI di Kairo berjumlah 6.045 orangSebagian besar di antara mereka adalah para pelajar yang melanjutkan studi di KairoYang lain adalah TKI dan WNI yang menikah dengan warga Mesir(wan/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... RI-Bangladesh Sepakat Lindungi Pekerja Migrant


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler