Kemenperin Dorong IPS Bermitra dengan Peternak Lokal

Jumat, 30 Maret 2018 – 11:56 WIB
Sapi. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) siap mendorong industri pengolahan susu (IPS) segera bermitra dengan peternak lokal.

Hal itu dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pada impor bahan baku susu di Indonesia.

BACA JUGA: Importir Harus Cek Ikan Makarel Bercacing

"Tentu kami setuju dengan konsep kemitraan seperti di Kementerian Pertanian (Kementan). Kami juga sudah bahas dengan industri yang jadi wewenang kami," kata Direktur Jenderal Agro Industri Panggah Susanto, Kamis (29/3).

Menurut Panggah, saat ini beberapa industri pengolahan susu memang sudah melakukan kemitraan dengan peternak sapi perah lokal di Indonesia.

BACA JUGA: JK Dorong Pengusaha Jadi Bapak Angkat Peternak Sapi Lokal

Namun, dalam rangka meningkatkan produksi dan kualitas susu peternak lokal, memang diperlukan regulasi yang membahas mengenai teknis kemitraan yang langsung berdampak pada kesejahteraan peternak lokal.

"Ini, kan, juga upaya untuk mengurangi tingkat ketergantungan dan membatasi tingkat importasi kita di komoditas susu. Maka kemitraan itu perlu dilakukan," kata Panggah.

BACA JUGA: Susu Segar Dalam Negeri Butuh Kepastian Pasar dan Harga

Menurut Panggah, ada beberapa cara yang memang sedang didiskusikan untuk mendorong lebih banyak kemitraan antara industri pengolahan susu dengan peternak lokal.

"Kami lihat beberapa bidang yang di mana industri bisa membantu. Misalnya penyediaan pakan dan infrastruktur yang pembiayaannya dengan setoran susu segar. Agriserivs dan pelatihan. Bahkan pengolahan biogas limbah sapi juga bisa dilakukan," kata Panggah.

Pemerintah sendiri sudah mengeluarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 26 Tahun 2017 tentang peredara susu.

Permentan ini mengamanatkan industri pengolahan susu dan importir untuk bermitra dengan peternak sapi perah lokal dalam upaya peningkatan produksi dan kualitas susu segar dalam negeri (SSDN).

Ini juga sejalan dengan target pencapaian kontribusi SSDN sebesar 40 persen pada tahun 2020 dan 60 persen pada 2025. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kebutuhan Garam Industri Naik Signifikan


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler