Kemenperin Gandeng Swasta Pecut Pasar IKM Berbasis Digital

Jumat, 07 September 2018 – 19:42 WIB
Nota kerjasama antara Ditjen IKM Kemenperin dan Dusdusan Ditcom Indonesia. (Foto: Ist for JPNN)

jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian RI menggandeng Dusdusan Dotcom Indonesia (Dusdusandotcom) sebagai platform reseller untuk mengembangkan pasar industri kecil dan menengah berbasis ekonomi digital.

Nota kerjasama tersebut ditandatangani Direktur Jenderal IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih dengan Co-Founder Dusdusandotcom Christian Kustedi di Gedung Kementerian Perindustrian Jakarta, Kamis (6/9).

BACA JUGA: Kemenperin Kembangkan V-Belt Lokal Berkualitas untuk Skutik

Sektor industri global saat ini tengah memasuki era industri 4.0. Dalam era ini, digitalisasi mendominasi dalam banyak aspek, salah satunya strategi pemasaran produk.

Pemerintah tengah menyoroti IKM agar dapat bersaing di kancah global. Untuk mewujudkan rencana tersebut, pemerintah meyakini perlunya kolaborasi antara IKM dengan para pelaku industri digital.

BACA JUGA: Honda Kaget Pemerintah Tekan Impor dengan Setop Uji Tipe

“Kami sangat mendukung pemerintah dalam rangka pengembangan dan perluasan pasar IKM berbasis ekonomi digital. Kami memberikan kesempatan bagi IKM agar dapat mempromosikan produk-produknya pada platform kami untuk memperluas pasar IKM. Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan dapat menjadi solusi guna meningkatkan laju pertumbuhan pasar IKM di Indonesia,” ujar Co-Founder Dusdusandotcom Christian.

Implementasinya, Dusdusandotcom (dusdusan.com) akan melakukan pendampingan kegiatan pelatihan berbasis digital yang diselenggarakan Ditjen IKM.

BACA JUGA: Importir Motor Mengeluh, Kemenperin Malah Bilang Begini

“Kami akan memberikan pendampingan mengenai strategi pemasaran untuk para IKM agar mereka lebih matang dalam segi pemasaran produk berbasis digital," tambahnya.

Sementara itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam sambutannya mengatakan sebanyak 4 juta unit usaha IKM tidak luput dari era revolusi industri 4.0. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya pemberdayaan IKM melalui pemanfaatan teknologi.

“Salah satu upaya pemberdayaan IKM tertuang dalam program e-smart IKM, yang mempertemukan IKM dengan marketplace untuk memperluas akses pasar. Sehingga, produk IKM dalam negeri dapat dijual offline dan online serta dapat membanjiri e-commerce Indonesia,” kata Airlangga.

Saat ini, Kementerian Perindustrian RI (Kemenperin) berupaya untuk mendongkrak pertumbuhan IKM nasional di atas 10 persen.

Target tersebut naik dibanding capaian kinerja IKM pada 2017 yang diprediksi berada di kisaran 9 persen. Merujuk Kemenperin, kontribusi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah terhadap produk domestik bruto meningkat dari 57,84 persen menjadi 60,34 persen dalam lima tahun terakhir. Serapan tenaga kerjanya juga meningkat, dari 96,99 persen menjadi 97,22 persen pada periode yang sama. (mg8/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gara-gara Ini, Distributor Motor Premium Terancam Rugi


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler