Kementan Perkuat Peran Penyuluh Swadaya dan Swasta di Perkebunan Kelapa Sawit

Kamis, 25 November 2021 – 17:09 WIB
Lokakarya dan Rakernas Perhiptani 2021 yang berlangsung di ruang AWR Kementan, Rabu (24/11). Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat kapasitas penyuluh swadaya maupun swasta melalui pendidikan dan pelatihan.

Salah satu upaya tersebut dengan diselenggarakan Lokakarya dan Rakernas Perhiptani 2021 yang berlangsung secara online dan offline di ruang AWR Kementan, Rabu (24/11).

BACA JUGA: Begini Cara Kementan Jaga Ketahanan Pangan di Era Pandemi dan Digital

Kegiatan yang mengangkat tema 'Sinergitas Perhiptani dengan Kementerian Pertanian dan Pemerintah Daerah dalam Penumbuhan dan Pengembangan Penyuluh Pertanian Swadaya dan Penyuluh Pertanian Swasta Berbasis Kelembagaan Ekonomi Petani di Kawasan Perkebunan Kelapa Sawit' itu diikuti sekitar 400 partisipan dari berbagai daerah dan penyuluh yang ada di setiap provinsi.

Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menekankan penguatan harus dilakukan karena penyuluh pertanian adalah garda terdepan dalam pertanian.

BACA JUGA: Kementan: Produksi Kunyit Aman untuk Kebutuhan Dalam Negeri

"Karena penyuluh harus memastikan produksi pertanian tidak berhenti," ujar Mentan Syahrul.

Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi yang menjadi pembicara pada kegiatan tersebut menyampaikan penguatan kapasitas penyuluh swadaya dan swasta dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan, baik mengenai manajemen dasar, penyuluhan pertanian, kewirausahaan, maupun teknis.

BACA JUGA: Kementan Berikan Rekomendasi Teknologi untuk Hadapi Perubahan Iklim

Upaya lainnya dilakukan melalui seminar, lokakarya atau workshop, studi banding, temu teknis dan lapangan, magang, serta pameran.

Dedi juga menjelaskan penyuluh pertanian swadaya adalah pelaku utama yang berhasil dalam usahanya atau masyarakat lain yang dengan kesadaran sendiri mau dan mampu menjadi penyuluh pertanian swadaya.

"Penyuluh pertanian swasta berasal dari dunia usaha, lembaga, atau perseorangan yang mempunyai kompetensi dalam bidang penyuluhan," jelas Dedi Nursyamsi.

Dia menyampaikan penumbuhkembangan penyuluh swadaya dan swasta dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 40 Tahun 2020.

Dalam kesempatan itu, Dedi menyampaikan strategi program aksi pengembangan SDM pertanian sebagai regenerasi SDM berkelanjutan, sekaligus penguatan profesionalisme dan kompetensi penyuluh, baik ASN, swasta maupun swadaya.

Dedi juga mengemukakan strategi lainnya dalam pengembangan SDM pertanian, yaitu penguatan penyelenggaraan penyuluhan pertanian berbasis inovasi ilmu pengetahuan dan rekayasa teknologi, pengembangan infrastruktur, digitalisasi dan modernisasi pertanian, pengembangan kewirausahaan, jejaring usaha, kemitraan dan akses pasar, penguatan kapasitas KEP berbasis agro-industri. (mrk/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Bahas Pengembangan Hortikultura Melalui SEAVEG 2021 yang Diikuti 6 Negara


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler