Kementan Serahkan Tanda Daftar Varietas Mangga Keraton Yogyakarta

Sabtu, 15 Juni 2024 – 15:31 WIB
Kementerian Pertanian (Kementan) menyerahkan tanda daftar varietas (TDV) Mangga Keraton Yogyakarta, yaitu Cempura dan Semar. Foto: dok Kementan

jpnn.com, YOGYAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menyerahkan tanda daftar varietas (TDV) Mangga Keraton Yogyakarta, yaitu Cempura dan Semar.

Keduanya merupakan varietas lokal asli daerah yang sejak lama sudah menjadi kebanggaan masyarakat sekitar.

BACA JUGA: Terapkan Reformasi Birokrasi, Kementan Prioritaskan Pengembangan SDM

Sesditjen/Plh. Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Muhammad Taufiq Ratule mengatakan seusai didaftarkan kedua varietas tersebut nantinya akan segera dirilis dan dipublikasi melalui Direktorat Jenderal Hortikultura.

"Oleh karena itu, upaya eksplorasi dan pendaftaran varietas lokal harus menjadi fokus kerja sama antara Dinas Pertanian, BRIN, BSIP Yogyakarta maupun BP3MBTP (Balai Pengembangan Perbenihan dan Pengawasan Mutu Benih Tanaman Pertanian (BP3MBTP)," ujar Taufiq saat menghadiri Gelar Potensi Pertanian (GPP) 2024 di Balaikota Yogyakarta, Rabu, 12 Juni 2024.

BACA JUGA: Kementan Gelar Acara Internasional di Jakarta, Peluang Bagi Produk Hortikultura Indonesia

Menurut dia, pendaftaran varietas lokal sudah sejalan dengan program yang dicanangkan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk meningkatkan berbagai produksi nasional guna mengantisipasi cuaca ekstrem yang dapat menurunkan produksi dan juga berdampak pada kelaparan.

"Ingat saat ini sedang terjadi krisis pangan global. Maka penting bagi kita untuk memikirkan bagaimana mengamankan pangan dalam arti luas.," katanya.

BACA JUGA: Kementan Dorong Barito Kuala Menyukseskan Upsus Antisipasi Darurat Pangan

Sebagai informasi, tanda daftar cempura dan semar diserahkan langsung kepada Sekretaris Daerah Provinsi Yogyakarta, Beny Suharsono, dan disaksikan Pj Walikota Yogyakarta, Sugeng Purwadi.

Kota Yogyakarta juga memiliki satu varietas lainya yang juga telah terdaftar di Pusat PVTPP, yaitu varietas duku bernama Asli Nitikan.

Selain itu Yogyakarta berhasil mengelola koleksi plasma nutfah 333 varietas pisang dari berbagai daerah.

Kini, tantangan yang dihadapi adalah melakukan pendataan untuk mengkarakterisasi varietas-varietas pisang tersebut secara terstandar.

Mengenai hal ini, Kepala Pusat PVTPP, Leli Nuryati mengapresiasi upaya kolaborasi antar semua pihak, terutama pemerintah daerah dengan kementerian pertanian.

Menurutnya langkah Pemkot Yogyakarta dalam mendaftarkan varietas lokalnya merupakan upaya nyata dalam melindungi kekayaaan plasma Nutfah.

"Kami sampaikan kepada Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Pj Walikota Yogyakarta yang telah mendaftarkan varietas lokal di wilayah DI Yogyakarta. Dan kita tahu, sampai saat ini masih banyak varietas lokal yang perlu diselamatkan dan plasma nutfah yang dilindungi karena perpindahan plasma nutfah sangat mudah apalagi Yogyakarta merupakan destinasi wisata," jelasnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Jogja Sukidi mengatakan, varietas mangga Cempuro dan Semar merupakan varietas tanaman yang hanya ada Yogyakarta.

Tepatnya, kedua jenis tanaman itu hanya ditanam di lingkungan Keraton Jogja. 

Kedua jenis tanaman mangga itu juga memiliki ciri khas tersendiri dibanding dengan mangga pada umumnya.

"Bentuk daun ramping dan ranting yang pertumbuhannya menjulang ke atas. Selain itu, buahnya pun cenderung lebih kecil namun memiliki rasa yang sangat manis," kata Sukidi.

Sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendorong perlindungan komoditas buah Indonesia melalui pendaftaran varietas buah lokal di tiap daerah.

Menurut Mentan, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam meningkatkan nilai tambah dan juga menggerakkan ekonomi masyarakat.

"Apalagi sekarang pertanian kita sudah menggunakan teknologi modern, di mana lahan yang sempit di perkotaan pun tidak menjadi hambatan untuk meningkatkan produksi buah terlebih lagi bisa mengurangi ketergantungan pada impor," jelasnya.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman juga menambahkan bahwa tulang punggung sektor pertanian adalah di perbenihan dan perbibitan. Untuk itu Mentan mengajak seluruh anak bangsa untuk ikut dalam mengembangkan benih dan bibit di Indonesia.

“Kita harus memiliki komitmen yang kuat terhadap benih dan bibit, jangan biarkan Import Bibit dan Benih Masuk ke Indonesia, “ tutup mentan Amran. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Bangun Ketahaan Pangan Lewat Pemberdayaan Lahan Kering


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler