Dirjen Strategi Pertahanan Kemenhan, Mayjen TNI Syarifuddin Tippe, di Jakarta, usai Rakornis Ditjen Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan di Jakarta, Kamis (4/2), menyatakan, dengan memperkuat sistem intelijen nasional maka informasi terkait masalah-masalah yang bergejolak di lapangan dapat terserap.
Menurutnya, diubahnya Ditangalistra menjadi Direktorat Intelijen Pertahanan, dirasakan lebih dapat menyelesaikan masalah-masalah dari akar rumput
BACA JUGA: Dephan Juga Seriusi Perbatasan
Sebelumnya, Ditangalistra hanya menganalisis lingkungan strategi.“Masalah perbatasan bukan perkara mudah, sangat kompleks
BACA JUGA: RAPP Ngotot Tak Langgar Aturan
Tidak hanya menyangkut satu negara, tetapi beberapa negaraUntuk langkah yang diambil dalam jangka pendek, perlu dilakukan koordinasi dengan organisasi-organisasi intelijen yang ada, serta mendidik dan menyiapkan personel Ditanglistra di bidang intelijen di Lembaga Pendidikan Intelijen yang ada.
Dijelaskannya, dalam bidang Kebijakan Strategi termasuk pengelolaan perbatasan diperlukan komitmen dan kesadaran yang tinggi dari semua pemangku kepentingan
BACA JUGA: Kenaikan Gaji TNI di Perbatasan Masih Tertunda
Hal ini terkait dengan penerapan Minimum Essential Force (MEF) yang sudah menjadi keputusan politik pemerintah sebagai blue print pertahanan negara.Wilayah perbatasan, sebagai garda terdepan Republik Indonesia mencerminkan kondisi umum kedaulatan bangsa dan negara Indonesia yang memiliki 10 batas laut dengan negara tetangga dan tiga perbatasan darat dengan negara tetangga.(lev/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudi Tegaskan SBY Tak Mengeluh Soal Kerbau
Redaktur : Antoni