Kemiskinan Ekstrem Jateng 2023 Tinggal 1,1%, Pj Gubernur Targetkan Tahun 2024 0 Persen

Senin, 13 November 2023 – 13:04 WIB
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana memimpin apel pagi di halaman kantor gubernur, Senin (13/11). Foto: Humas Pemprov Jateng

jpnn.com, SEMARANG - Jumlah angka kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah (Jateng) tinggal 1,1 persen pada 2023.

Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana menargetkan pada 2024 tuntas sampai 0 persen.

BACA JUGA: Hadiri Peresmian Monumen Jenderal Hoegeng, Pj Gubernur Jateng: Sosok Polisi Berintegritas

Dia mengatakan persentase kemiskinan ekstrem di Jateng menurun dibandingkan pada 2022 yang mencapai 1,97 persen. Namun, di penghujung tahun ini menjadi 1,1 persen atau turun sebesar 0,87 persen.

"Pada tahun 2023 ini kemiskinan ekstrim Jateng berada di posisi 1,1 persen," kata Nana Sudjana saat memimpin apel pagi di Halaman Kantor Gubernur Jateng, Senin (13/11).

BACA JUGA: Jateng Terima Penghargaan Insentif Fiskal atas Kinerja Pengentasan Kemiskinan Ekstrem

Dia mengatakan atas upaya penurunan itu, Provinsi Jateng mendapat penghargaan dari pemerintah pusat berupa insentif fiskal senilai Rp 5,79 miliar.

"Dari 38 provinsi, hanya tujuh provinsi yang diberikan penghargaan, termasuk Jawa Tengah. Ini suatu kebanggaan, tetapi, belum selesai, karena target di 2024, kemiskinan ekstrem ini kita harus 0 persen," katanya.

BACA JUGA: Kejanggalan Pernikahan Siri Ana dan Ustaz Yusuf Mansur, Fakta Ini Terungkap

Nana mengatakan seluruh jajarannya masih harus bekerja keras untuk mencapai target penurunan kemiskinan ekstrem.

Dia yakin jajarannya mampu mewujudkan target ini, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Ada delapan komponen sasaran yang diintervensi Pemerintah Provinsi Jateng, untuk percepatan penanggulangan kemiskinan.

Kedelapan komponen sasaran itu adalah perbaikan rumah tidak layak huni, pemasangan listrik gratis (program listrik murah), sumber air, jamban, penanganan stunting, anak tidak sekolah, disabilitas, dan individu tidak bekerja.

"Selain menggunakan anggaran negara, berbagai pihak juga digandeng untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan pengentasan kemiskinan, antara lain CSR perusahaan swasta, BUMN, BUMD, lembaga amil zakat, dan masyarakat filantropi," katanya. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasto Bongkar Skenario Istana soal MK, lalu Sebut Nama Pratikno


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler