jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengapresiasi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) yang mencapai 7,38 persen pada triwulan pertama 2017.
Namun, berbagai permasalahan di provinsi yang terbentuk pada 2004 tersebut masih tinggi.
BACA JUGA: Jokowi Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Barat
Salah satunya tingkat kemiskinan yang masih berada di angka 11,19 persen.
Karena itu, pria yang karib disapa Jokowi tersebut berharap pertumbuhan ekonomi yang tinggi dioptimalkan untuk mengatasi masalah.
BACA JUGA: Fatayat NU Serukan Jihad Melawan Kemiskinan dan Penindasan
Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar bertekad mewujudkan instruksi Jokowi.
Dia akan mendorong sektor unggulan di daerahnya agar memberi kontribusi besar terhadap lapangan pekerjaan maupun pendapatan asli daerah (PAD).
BACA JUGA: Pemerintah Akui Sulit Turunkan Kemiskinan
"Tentu yang akan kami dorong di sana sektor-sektor unggulannya seperti di bidang pertanian, perkebunan, dan perikanan. Kemudian sektor perindustrian. Misalnya, garmen, tenunan untuk rakyat karena banyak digeluti masyarakat," ucap Ali.
Dia menambahkan, Jokowi memberi penekanan semua proyek infrastruktur harus segera diselesaikan.
Ali pun mengungkap adanya kendala yang dihadapi Sulbar terkait pendanaan. Apalagi, PAD di provinsi yang dia pimpin hanya sekitar Rp 300 miliar.
Karena itu dia meminta dukungan moral kepada pemerintah pusat.
"Kalau bisa Bea Cukai itu ada di Sulbar. Selama ini Bea Cukai (Sulbar) kan di Sulawesi Selatan dan Palu. Kalau sudah ada Bea Cukai di sana, insyaallah penghasilan daerah bertambah lagi," ujar dia. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penduduk Miskin Bertambah, Ini Saran Politikus PKS untuk Pemerintah
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam