jpnn.com - GOWA - Baru kenal lima hari, seorang siswi SMP di Kabupaten Gowa menjadi korban perkosaan. Gadis berusia 13 tahun ini diperkosa seorang pemuda bernama CN (29) di sebuah rumah kosong di wilayah Kecamatan Somba Opu, Gowa pada Rabu (16/7) malam.
Ironisnya, usai melampiaskan hasratnya, CN meninggalkan korban begitu saja. Hingga kemarin, CN masih diburu polisi. Korban Bunga (samaran) melaporkan peristiwa ini ke bagian SPK Polres Gowa beberapa saat setelah kejadian. Ia menuturkan, mengenal CN dari rekannya lima hari lalu.
BACA JUGA: Siswi SMP Digilir Anak Punk di Bawah Jembatan Bengawan Solo
"Saya baru kenal dia lima hari yang lalu itupun lewat temanku," kata Bunga.
Menurut Bunga, ia diajak oleh CN jalan. Awalnya, ia sama sekali tak menaruh curiga pada pemuda itu karena sikapnya yang santun. Pada malam kejadian, CN mengajak Bunga ke satu tempat. Tanpa pikir panjang Bunga mengiyakannya.
BACA JUGA: Polda Ungkap Esek-esek Bintang Lima
Sampai ia dibawa ke sebuah rumah kosong di wilayah Kecamatan Somba Opu. Di rumah itulah CN melampiaskan hasratnya pada gadis perawan ini. Bunga mengaku sempat berontak dan mencoba kabur, namun ia tak kuasa melawan CN yang sudah kesetanan. Akhirnya ia hanya bisa menangis saat CN dengan leluasa menggarap tubuhnya.
"Setelah saya diperkosa, dia langsung kabur. Saya ditinggalkan sendiri di rumah itu," ucapnya terbata-bata.
BACA JUGA: Hanya 2 Menit, Emas 1,5 Kg Amblas
Sebelum menerima laporan Bunga, polisi juga menerima laporan keluarga Bunga terkait anak mereka yang dibawa kabur CN. Bunga sempat dicari oleh keluarganya hingga ke rumah rekannya, AD, yang mengenalkannya dengan CN.
Rumah AD di Jalan Beringin, Kelurahan Tombolo, Kecamatan Somba Opu. Namun menurut orangtua AD, AD sendiri sudah beberapa hari ini tidak pulang sejak pergi bersama CN.
AN, kakak Bunga yang datang menyertai melapor di Polres malam itu mengatakan, Bunga juga sempat tidak pulang sehari sebelum kejadian.
"Setelah sehari pergi, dia (korban) dari mamaku baru pergi lagi," ungkap AN.
Sementara itu, Kepala SPKT Polres Gowa, Aiptu Rahmat yang dikonfirmasi, mengatakan hingga saat ini pelaku masih dalam pengejaran. "CN berhasil kabur saat hendak ditangkap di rumah temannya si AD itu," jelas Aiptu Rahmat.
Kasus pemerkosaan anak di bawah umur ini mengundang keprihatinan Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Gowa, Hj Hasniaty Hayat. Dihubungi via ponselnya, Jumat (18/7), Hasniaty Hajat yang juga legislator PDK Gowa mengatakan, kasus-kasus pemerkosaan terhadap anak di bawah umur ini sangat marak terjadi.
"Bukan kali ini saja terjadi, sudah ada beberapa kejadian sebelumnya. Karena itu saya berharap pihak kepolisian dapat mengusut tuntas kejadian ini dan memberikan ganjaran setimpal kepada pelaku apalagi pelaku diketahui sudah dewasa," katanya.
Hasniaty juga mengimbau para orang tua agar lebih fokus mengawasi anak-anaknya baik saat menuju dan pulang sekolah maupun selama berada di lingkungan pergaulan di luar sekolah.
"Kita tidak bisa salahkan siapa-siapa yang jelas kasus seperti ini perlu menjadi perhatian utama orang tua dan masyarakat," kata Hasniaty.
Dia juga mengatakan, arus teknologi saat ini sangat menunjang mudahnya pengaruh negatif bagi anak-anak dan jika salah transfer maka terjerumuslah akibatnya.
"Sekarang yang kita pikirkan bagaimana pihak polisi dapat mengusut dan memproses kasus pemerkosaan ini dengan baik apalagi korbannya adalah anak di bawah umur. Tentu beban moril dan psikis akan menguntit masa depan anak ini," tandas Hasniaty Hayat. (sar/sya)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dirampok di Kairo, Mahasiswi Al Azhar asal Padang Tewas
Redaktur : Tim Redaksi