Kenal di Kafe, Hidup Serumah, dan Sandiwara yang Gagal

Kamis, 05 Mei 2016 – 10:42 WIB
Rosdiana (kanan) dan Bayu (kiri). Foto: Metro Siantar/Jawa Pos Group

jpnn.com - SIMALUNGUN – Rosdiana bercerita tentang perkenalannya dengan Jenri Purba (42), mandor Bus Bayu Trans, yang dibunuhnya.

Kisah berawal pada tahun 2012 lalu. Saat itu Rosdiana bekerja di sebuah kafe di kawasan Simpang Pondok Preman, Balimbingan, Tanah Jawa, Simalungun, Sumut.

BACA JUGA: Suami Kasih Rp 50 Ribu Per Hari, Istri Sudah Tua Rp 10 Ribu per Dua Hari

Dikatakan Rosdiana, kisah masa lalunya memang tak seindah wanita lain seusianya. Di umur yang masih belia, ia sudah berumah tangga. 

“Saat itu aku masih duduk di kelas III SMP di Kota Medan. Karena menikah, aku putus sekolah,” terangnya.

BACA JUGA: Dia Memaki Ibuku, Akan Menikahi Wanita Cantik dan Kaya

Tetapi, setelah dikarununia empat orang anak, suaminya meninggal. Kemudian, dia kembali menikah dengan seorang pria warga Balimbingan. Dari pernikahan keduanya ini, ia dikaruniai tiga anak.

Karena kondisi ekonomi, dia memilih pergi merantau ke Malaysia pada Tahun 2006 dan kembali tahun 2010.  “Sewaktu aku pulang ke Tanah Jawa, rupanya suamiku sudah menikah lagi,” tuturnya. Pernikahan keduanya pun kandas.

BACA JUGA: TERBONGKAR! Bayu Menindih, Ibunya yang Menjerat Leher

Kemudian pada tahun 2012, Rosdiana mencari pekerjaan dan akhirnya mendapat tawaran bekerja di sebuah kafe yang berada di Simpang Pondok Preman, Balimbingan dan berkenalan dengan Jenri.

Karena sering bertemu, antara mereka pun saling mencintai dan akhirnya tinggal bersama hingga beberapa tahun terakhir ini.

Rosdiana mengaku, sangat menyesal atas perbuatannya itu. Dia pun meminta maaf kepada keluarga besar Jenri. “Aku dan Bayu kini hanya pasrah saja menjalani proses hukum,” katanya sambil menyeka airmatanya, seperti diberitakan Metro Siantar (Jawa Pos Group).

Berita sebelumnya, penemuan jasad Jenri Purba di ladang cokelat menggegerkan warga Legokan Sidodadi, Huta Rintis VII, Nagori Balimbingan, Kecamatan Tanah Jawa. 

Ia diduga korban gantung diri. Sebab pada lehernya ada tali nilon yang tersangkut pada dahan pohon cokelat.

Namun ada kecurigaan dalam kasus tersebut. Di mana saat ditemukan, posisi korban terduduk dekat pohon jeruk nipis. Lehernya terikat tali yang digantungkan di dahan pohon cokelat yang tak terlalu tinggi.

Akhirnya terbongkar dan terungkap Jenri bukan gantung diri tapi dibunuh. Pelakunya Rosdiana, dibantu putranya, Bayu. (iwa/hez/sam/jpnn/habis)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cinta Lama Bersemi Kembali, Berlumur Darah dan Racun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler