Kepemilikan Berubah, Bank Agro Tak Ubah Fokus

Selasa, 30 November 2010 – 10:47 WIB
JAKARTA - Porsi kepemilikan yang akan berubah seiring dengan kepastian rencana akuisisi oleh PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) tidak membuat PT Bank Agro Niaga (Agro) putar haluanFokus kepada pembiayaan agrobisnis seperti yang selama ini dilakukan akan dipertahankan.

"Fokus bisnis kami akan tetap sama di agribisnis

BACA JUGA: Akuisisi Medco Naikkan Produksi Pertamina

Justru dengan masuknya BRI akan memberi nilai tambah dari sisi kapasitas pemberian kredit," kata Direktur PT Bank Agro, Sjahfiri Gaffar, dalam paparan publik di Bursa Efek Indonesia (BEI), kemarin.

Setelah transaksi akuisisi selesai nantinya, kata Sjahfiri, komposisi kepemilikan saham di Bank Agro untuk Dana Pensiun Perkebunan akan memiliki sekitar 14 persen, BRI 76 persen, dan masyarakat sebesar 10 persen
"Rencana kami akan melepas 76 persen tapi karena masih ada waran yang masa berlakunya sampai dengan Mei 2011 yang  masih beredar di masyarakat hasil rights issue 2009 lalu maka kami melepas 88,65 persen sebagai antisipasinya," jelasnya.

Komisaris Utama PT Bank Niaga, Roswita Nilakurnia, mengatakan bahwa proses transaksi masih menunggu verifikasi dari Bank Indonesia untuk memperoleh izin dari Bank Indonesia yang diperkirakan keluar pada 26 Desember 2010.

Dana hasil pelepasan 3,03 miliar lembar saham senilai Rp.330 miliar, kata Roswita, akan digunakan untuk menambah portofolio perseroan di pasar modal dan Surat Utang Negara

BACA JUGA: Bank Pemerintah jadi Sasaran Investasi

Sebesar 75 persen atau mencapai Rp 4,5 triliun dari Dana kelolaan Dana Pensiun Perkebunan sebesar total Rp 6 triliun akan disimpan dalam bentuk saham.

Roswita menjelaskan alasan mereka melepas kepemilikan di Bank Agro karena terkait dengan investasi di bidang perbankan yang merupakan bidang padat modal dan juga bagian dari mitigasi resiko dana kelolaan Dana Pensiun PT Perkebunan
"Kami harus selalu menaikan modal, sedangkan kami terikat peraturan hanya boleh menanamkan uang kami di satu keranjang atau hanya 20 persen

BACA JUGA: Fox Indonesia Perluas Lahan Garapan

Maka kami lakukan transaksi ini," paparnya.

Sampai kuartal ketiga 2010, perseroan berhasil mengumpulkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 2,254 triliun atau naik 20,62 persen dibanding periode yang sama tahun 2009 senilai Rp.2,03 triliun dengan pendapatan bunga bersih Rp 119,9 miliar naik 40,23 persen dari tahun lalu yang nilainya Rp 85,5 miliar.

Laba setelah pajak sampai kuartal ketiga tahun ini mencapai Rp 8,3 miliar atau naik sebesar 159,37 persen dibanding periode yang sama tahun 2009 senilai Rp 3,2 miliarSedangkan rasio kecukupan modal (CAR) berada di kisaran 19,05 persen naik sebesar 5,50 persen dibanding periode yang sama tahun laluAdapun Kredit bermasalah (NPL) yang dicatatkan perseroan sebesar 4,56 persen atau naik 1,87 persen dibanding  periode yang sama tahun lalu sebesar 2,69 persen(gen)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengembangan Blok Natuna D Alpha Hampir Tuntas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler