Keran Impor Truk Bekas Dibuka, Otomotif Nasional Bisa Hancur

Kamis, 14 April 2016 – 01:44 WIB
Ilustrasi. Foto: Radar Semarang

jpnn.com - JAKARTA – Dibukanya kembali keran impor truk bekas mendapat protes keras dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Kebijakan itu dianggap bisa menghancurkan industri otomotif nasional.

Sebab, saat ini penjualan sedang menurun. Menurut Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi, kebijakan itu bisa membuat sebuah perusahaan bisa langsung mengimpor truk bekas dengan alasan untuk tujuan produktif.

BACA JUGA: Industri Keramik Penetrasi ke Australia dan Filipina

“Sekarang mungkin belum ada yang impor. Tapi, nanti kalau sudah banyak, industri otomotif kita bisa mati,” Yohannes pada Jawa Pos, Selasa ( 12/4) kemarin.

Nangoi menilai ,pembukaan keran impor truk bekas kontraproduktif dengan keinginan pemerintah untuk mendorong pengembangan industri otomotif nasional. Jika pemerintah bermaksud baik, kebutuhan truk untuk pembangunan infrastruktur bisa diberikan ke principal yang memiliki pabrik di Indonesia.

BACA JUGA: CATAT! Ini Pesan Legislator Jelang Puasa dan Lebaran

“Kita punya produsen besar seperti Hino, Isuzu, dan Mitsubishi,’’ ujarnya.

Bila kebijakan itu tidak dianulir, Gaikindo khawatir masuknya truk-truk bekas impor tersebut mengganggu produksi truk di dalam negeri. Apalagi, penjualan kendaraan niaga saat ini memburuk. ’’Tahun lalu dan awal tahun ini, penjualan truk dan sejenisnya turun drastis,’’ sebutnya. (wir/jos/jpnn)

BACA JUGA: Pemerintah Dorong Industri Perawatan Pesawat

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bisnis Perawatan Pesawat Capai Rp 13,2 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler