Keren, KLHK Pantau Pengendalian Karhutla Via Online

Senin, 13 November 2017 – 14:04 WIB
Direktur PKHL KLHK, Raffles B. Panjaitan saat sosialisasi inovasi baru pengendalian Karhutla berbasis online. Foto: Humas KLHK for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus melakukan inovasi dalam pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

Saat ini telah dibangun Web-based Sistem Pelaporan Online di areal konsesi mitra untuk memudahkan pelaporan para pemegang izin dalam kegiatan pengendalian karhutla.

BACA JUGA: Mangga Unik dari Petani untuk Menteri Siti

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (PKHL) KLHK, Raffles B Panjaitan menyampaikan selama ini pelaporan kegiatan pengendalian karhutla dilakukan secara manual.

Untuk itu dikembangkan sistem online untuk memudahkan pemantauan kinerja perusahaan, sehingga pelaksanaannya lebih efektif dan efisien.

BACA JUGA: Menteri Siti Dengarkan Curahan Hati Petani

“Setiap bulannya Direktorat PKHL menerima lebih dari 2.500 laporan yang harus ditelaah dan dianalisis. Dengan keterbatasan sarana prasarana serta sumber daya manusia, tentunya memberikan tantangan tersendiri untuk dapat bekerja sesuai yang diharapkan, apabila sistem pelaporan masih memakai pelaporan yang konvensional (manual). Untuk itu, perlu dibuat Sistem Pelaporan Online seperti ini,” jelas Raffles.

Selain profil perusahaan, sistem ini akan merekam upaya pengendalian karhutla yang meliputi pencegahan, pemadaman dan penanganan pasca kebakaran, serta penyelamatan. Saat ini sistem masih pada taraf uji coba dan akan digunakan mulai tahun depan.

BACA JUGA: Lucunya, Bayi Orangutan Liar Betina Lahir di Aceh

Dalam waktu dekat, akan dilakukan sosialisasi ke provinsi-provinsi rawan karhutla dengan mengundang perusahaan konsesi setempat, sehingga sistem ini dapat segera diterapkan dan memperoleh saran masukan untuk penyempurnaannya.

“Melalui sistem ini, diharapkan semua perusahaan dapat selalu berperan aktif dalam upaya pengendalian karhutla baik di wilayah konsesi maupun di sekitar konsesi,'' harap Raffles.

Sementara itu jumlah titik api periode 1 Januari – 8 November 2017 pada satelit NOAA, terdapat 2.540 hotspot di seluruh Indonesia. Pada periode yang sama di tahun 2016, tercatat sebanyak 3.762 hotspot. Artinya terdapat penurunan sebanyak 1.222 hotspot atau sebesar 32,48 persen.

Penurunan sejumlah 1.443 titik (38,52%) juga ditunjukkan oleh satelit TERRA-AQUA (NASA), yang mencatat 2.303 hotspot di tahun ini, setelah sebelumnya di tahun 2016, tercatat sebanyak 3.746 hotspot. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kajian LIPI, Perhutanan Sosial Bisa Kurangi Kemiskinan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler