Kereta Keraton Dikabarkan Ada di Bukit karena Bisa Terbang

Jumat, 29 Agustus 2014 – 08:30 WIB
Kereta Paksi Naga Liman. Foto: getty images

jpnn.com - CIREBON - Ratusan warga berbondong-bondong mendatangi sebuah kawasan perbukitan di Samping SD AL Falah di Kp Grenjeng Kecamatan Harjamukti.

Kedatangan warga karena tersiar kabar dua kereta Paksi Naga Liman diduga milik Keraton Kacirebonan tiba-tiba ada di tempat tersebut. Bahkan kejadian tersebut sudah berlangsung selama dua hari sejak Selasa (27/8) sore.

BACA JUGA: Kapolda Baru Diyakini Mampu Tekan Angka Perampokan

Data yeng berhasil dihimpun Radar Cirebon (Grup JPNN), untuk mencapai lokasi, warga harus memarkirkan motor di depan SD AL Falah dan membayar parkir yang ditarik oleh pemuda sekitar.

Pengunjung harus melewati sebuah perbukitan dan medan yang harus ditempuh sekitar 10 menit jika berjalan kaki.

BACA JUGA: Aliran Magma Gunung Slamet Dekati Kawah

Di tempat kereta tersebut ada sebuah saung atau bangunan rumah yang bergaya klasik dengan banyak ukiran Megamendung. Di sisi sebelah kanan rumah  terdapat kereta dengan kepala burung sementara sekitar 10 meter dari lokasi kereta burung ada kereta lainnya dengan lokasi yang agak tersembunyi.

Belum diketahui peruntukan dua kereta berada di tempat tersebut karena pemilik saung dan balong ikan sedang tidak berada di tempat.

BACA JUGA: Harga Eceran Rp 8 Ribu per Liter

Firman (37) warga kelurahan Kesambi mengatakan, ia awalnya mendengar informasi tentang keberadaan dua kereta paksi naga lima itu dari tetangganya yang mengatakan kereta tersebut secara gaib dan tidak diketahui tiba-tiba ada di atas bukit.

Bahkan kereta tersebut menurut sejumlah keterangan tetangganya ada di tempat itu dengan cara terbang. "Saya penasaran, sebenarnya sudah ramai dari kemarin, cuma baru bisa ke sini hari ini," ujarnya.

Sementara itu Radar yang datang ke bukit menemui penjaga saung ,Tarsono (36)warga Desa Sarabau Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon. Dari keterangan Tarsono didapati keterangan bahwa dua kereta itu memang didatangkan dari Kacirebonan dengan cara didorong oleh puluhan orang.

Namun demikian ia tidak tahu kenapa kereta keraton itu didatangkan ke saung yang ia tunggui. Menurutnya pemilik saung masih merupakan keluarga Keraton. "Datang Selasa (26/8) sore, didorong rame-rame,"ujarnya.

Namun demikian ia tidak menjawab saat Radar menanyakan tujuan adanya baskom yang digunakan sebagai tempat sumbangan dari pengunjung yang ditaruh persis di kereta dengan kepala burung itu. (dri)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tersangka Korupsi Masih Buron, Polresta Salahkan Media


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler