Keruk Laut, Pelindo II Siapkan Rp 125 M

Selasa, 19 April 2011 – 18:17 WIB
JAKARTA - Pemerintah menyadari adanya kendala kegiatan bongkar-muat pelayaran untuk masuk ke pelabuhan Pulau Baai, BengkuluUntuk itu, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) telah ditugaskan untuk segera melakukan pengerukan alur, dengan anggaran Rp 125 miliar.

"Diharapkan dengan pengerukan alur pelayaran ini, akan dapat meningkatkan produktivitas pelabuhan Bengkulu hingga 40 persen lebih dari kondisi yang ada saat ini," ujar Sekretaris Perusahaan PT Pelindo II, Hambar Wiyadi kemarin

BACA JUGA: Holcim Tingkatkan Produksi hingga 10 Juta Ton

Dengan kedalaman yang memadai, diharapkan akan memperlancar distribusi barang dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Bengkulu dan sekitarnya.

Hambar mengatakan, dengan pengerukan itu, maka alur pelayaran Pelabuhan Bengkulu dapat dilalui kapal-kapal besar, sehingga lalu lintas kapal dari dan ke Pelabuhan Bengkulu dapat meningkat dan kegiatan bongkar-muat batubara berjalan maksimal
"Apalagi 70 persen kegiatan bongkar-muat di Pelabuhan Bengkulu didominasi komoditas batu bara," tuturnya.

Saat ini, lebar alur masuk Pelabuhan Pulai Baai hanya 25 meter, dengan kedalaman -4,5 meter LWS (low water spring)

BACA JUGA: Mandiri Kucuri Industri Pupuk Rp 500 M

Di lokasi tersebut terdapat endapan pasir halus dan keras yang mencapai 3-4 juta meter kubik yang harus dikeruk, agar bisa dilalui kaapal yang lebih besar
"Biaya pengerukan diperkirakan bisa mencapai Rp 125 miliar," cetusnya.

Dengan kondisi pelabuhan yang seperti itu, maka memang masih jauh dari kondisi ideal pelabuhan yang seharusnya memiliki kedalaman -10 meter LWS sehingga dapat melayani kapal yang berkapasitas 40.000 sampai 50.000 ton

BACA JUGA: Pertamina Rambah 11 Negara

"Pengerukan akan dilakukan Mei tahun ini (2011)Dalam waktu lima bulan ke depan bisa mencapai kedalaman -10 meter LWS, sementara 3 bulan ke depan dapat mencapai -6 meter LWS," tambahnya.

Pihaknya memperkirakan, untuk menjaga kedalaman yang ideal, material yang dikeruk mencapai 600 ribu hingga 700 ribu meter kubik setiap tahunnyaApalagi karakteristik matrial endapan pasir yang dikeruk sangat halus dan keras, sehingga diperlukan kapal keruk yang mampu mengeruk sesuai dengan jenis karakteristik endapan pasir seperti yang ada"Pendangkalan ini sudah lama menjadi kendala operasional kapal," ungkapnya.

Apabila hal ini tidak diatasi, Hambar menilai pendangkalan ini akan bisa menghambat pertumbuhan ekonomi daerah setempat, serta mendatangkan resiko keselamatan dan keamanan kapal-kapal yang akan berlabuh dan melakukan kegiatan bongkar-muat barang"Ada 14 perusahaan pertambangan batubara yang melakukan penandatanganan kesepakatan dengan Pelindo II dalam rangka pengerukan alur pelayaran ini," jelasnya(wir)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Indeks Keluar dari Tekanan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler