MEDAN - Kebutuhan penduduk Indonesia akan kantong darah per harinya ternyata masih belum dapat terpenuhiHal ini dikuatkan dengan adanya fakta bahwa Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai satu sumber pasokan darah di Indonesia, hanya mampu menyediakan 1,7 juta kantong darah per harinya
BACA JUGA: Kasus TPI Disarankan Diselesaikan di Luar Pengadilan
Idealnya, ketersediaan kantong darah 2 persen dari jumlah penduduk Indonesia yang berkisar 230 juta jiwa, atau sekitar 4,6 juta kantong darah per hari
BACA JUGA: 8 Jaksa di Kaltim Dikenai Sanksi
“Kegiatan-kegiatan donor darah perlu ditingkatkan, untuk awalnya kita lakukan di SumutLebih lanjut Irman Gusman mengatakan, Sumut diharapkan bisa menjadi pelopor dalam kegiatan donor darah
BACA JUGA: Berstatus Tersangka, Gubernur Kaltim Terima Penghargaan
“Dengan kegiatan seperti ini kita harus optimis dan dapat terus meninggkatkannya jangan hanya sampai di siniMelalui kegiatan ini kita dapat mengkampanyekan donor darah di Indonesia,” katanya.Selama ini, lanjutnya, minimnya penduduk yang mau atau ingin mendonorkan darahnya lebih dikarenakan kurangnya informasi“Keterbatasan informasi tentang donor darah membuat penduduk nggak ngehJadi melalui kegiatan-kegiatan seperti ini kita dapat mensosialisaikan kepada masyarakat agar lebih paham tentang pentingnya medonorkan darah,” ujarnya.
Irman juga mengatakan, selain merupakan perbuatan mula, donor darah juga membuat pendonor lebih sehat.
Sementara Gubernur Sumatera Utara Syamsul Arifin yang juga hadir pada acara tersebut megatakan, selama ini donor darah merupakan anak tiri yang sangat tak dipedulikan kebanyakan penduduk"Saya harap kegiatan-kegiatan seperti ini rutin dilaksanakan dan didukung untuk juga mensukseskan program Gubsu rakyat tidak sakit,” ujarnya.
Pada kesempatan sama anggota DPR RI asal Sumut, Parlindungan Purba, mengatakan, sejatinya Sumut memerlukan 100 kantong darah per hari untuk memenuhi kebutuhan pasien“Dan selama ini pemerintah dapat memenuhinya hingga 25 persen saja dari pendonor darahSementara yang 75 persen lagi didapatkan dari pendonor darah komersil,” terangnya.
Parlindungan yang juga merupakan Ketua Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) Sumut itu mengatakan, untuk memenuhi hal itu maka pihaknya telah bekerjasama dengan PMI Sumut serta para akademisi“Dengan pahamnya pihak akademisi akan pentingnya memenuhi pasokan darah, nantinya akan berimbas dengan tersosialisasinya hal tersebut ke masyarakat luas dengan mudah,” terangnya.(rud/saz/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPD Tunggu Sikap Presiden
Redaktur : Tim Redaksi