jpnn.com - JAKARTA - Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan dengan prasyarat tertentu, tidak ada salahnya jika konsumen gas bisa langsung berurusan dengan produsen. Namun menurutnya justru dalam prakteknya produsen justru selalu menjual gas kepada broker, yang kemudian menjualnya kepada konsumen.
"Gas yang biasa dijual Pertamina kepada PGN sekarang sebagian dialihkan kepada broker yang jelas-jelas hanya memanfaatkan kedekatan dengan penguasa. Nah sekarang mereka punya gas, tapi tidak memiliki pipa untuk membawa "jatah" yang mereka dapat dengan duduk manis dari Pertamina. Artinya tanpa modal apa-apa mereka mendapat untung yang jumlahnya luar biasa. Gasnya "jatah", mengangkutnya menggunakan pipa PGN, kan enak sekali ini, apa namanya kalau bukan korupsi?," kata Marzuki Alie, kepada wartawan, Minggu (15/12).
BACA JUGA: Sosialisasikan BPJS, Jamsostek Gandeng Pemuka Agama
Lebih aneh lagi lanjutnya, ada pihak-pihak tertentu mendorong PGN diakuisisi oleh Pertamina. Padahal PGN sudah jadi BUMN dengan dana kas yang kuat untuk berinvestasi dan memberikan value yang signifikan bagi shareholder, sementara Pertamina masih membangun jati dirinya sebagai BUMN yang berusaha melepaskan diri dari sandera mafia minyak.
"Sebaiknya Pertamina bekerja keras bagaimana impor minyak mentah dan BBM bisa dikurangi dan lepas dari sandera mafia BBM sehingga mengurangi tekanan terhadap neraca perdagangan. Untuk membangun refinery saja sudah puluhan tahun Pertamina belum mampu, dengan berbagai alasan. Padahal Singapura yang tidak memiliki cadangan minyak bisa membangun refinery yang mampu memenuhi kebutuhan Indonesia," ungkapnya.
BACA JUGA: Puluhan Petinggi dan Pegawai Pelindo II Mundur, Dahlan Anggap Biasa
Dulu menurut Marzuki, PGN adalh perusahaan yang tidak ada apa-apanya, kemudian bisa besar karena membangun pipa dan trader gas, sekarang ini PGN sudah masuk ke Block Gas, seharusnya PGN didorong untuk menjadi National Gas Company dan Pertamina menjadi National Oil Company. Jadi Indonesia punya dua perusahaan besar dalam bidang minyak dan gas yang bisa meningkatkan value bagi negara dan memberikan manfaat sebesar besarnya bagi rakyat Indonesia.
Mengenai usulan agar PGN fokus pada tranport gas saja atau hanya menjadi pengelola pipa, Marzuki mengatakan bisa saja dibentuk dua perusahaan yaitu PGN transporter dan PGN trading, namun menurutnya sama artinya tidak ada strategi terintegrasi mengenai pemanfaatan gas bumi.
BACA JUGA: Sudah 60 Petinggi Pelindo II Mundur
"Selama ini faktanya gas alam itu adalah supplier's market, yang artinya harga ditentukan si penjual, karena konsumen banyak dan produsen terbatas, atau disebut pasar oligopoly. Walaupun konsumen bisa akses langsung ke sumber gas atau produsen, tapi harga tetap dikendalikan produser," jelasnya. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementrian PU Harapkan Tiga Jalan Tol Mulai Digarap
Redaktur : Tim Redaksi