"Kongres Kebudayaan Minangkabau ini sangat menarik dan strategis
BACA JUGA: Napi Korupsi Diringankan, KPK Bakal Perberat Tuntutan
Untuk itu, seluruh pimpinan MPR meminta berbagai pihak untuk memberikan dukungan demi suksesnya penyelenggaraan kongres," kata Taufiq Kiemas, didampingi dua Wakil Ketua MPR masing-masing Ahmad Farhan Hamid dan Hj Melani Leimena Suharli, saat menerima panitia kongres yang dipimpin Ketua Umum Gebu Minang, Mayjen TNI (Purn) Asril Tandjung, di Gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (24/8).Sebagai sumber inspirasi dan soko guru demokrasi di Indonesia, lanjut Taufiq, adalah tepat bagi masyarakat Minangkabau untuk segera menyelenggarakan kongres kebudayaan, sebagai respon terhadap nilai-nilai demokrasi dan nasionalisme yang terus bergerak
BACA JUGA: Mahfudz Kecewa dengan Tiga Lembaga Penegak Hukum
Setelah 65 tahun bangsa ini merdeka, maka sudah waktunya bagi masyarakat Minang untuk menyempurnakan nilai-nilai demokrasi dan nasionalismenya kembali," katanya.Oleh karena itu, lanjut Taufiq Kiemas pula, jangan sampai acara kongres kebudayaan ini terganggu atau batal, hanya karena hal-hal teknis yang secara substansif tak ada kaitannya dengan tema utama kongres, yakni "Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah" (ABS-SBK, Red).
Di tempat yang sama, Ketua SC Kongres, DR Saafroeddin Bahar, mengakui bahwa saat ini mulai ada gerakan dari beberapa pihak di Sumbar untuk menggagalkan kongres ini
Selain itu, Saafroeddin juga mengungkap prasangka lain yang didengung-dengungkan pengkritik kongres, yakni bahwa kongres kebudayaan ini serta-merta akan merubah adat orang Minangkabau
BACA JUGA: Polisi Bekuk Pelaku Pembunuhan Wartawan di Tual
"Padahal, disadari atau tidak, pasca tahun 1958, sesungguhnya kondisi riil orang Minang itu mengalami kemunduran yang sangat luar biasaKongres Kebudayaan Minangkabau ini ditujukan sebagai salah satu upaya memperbaiki keadaan," tegasnya.Soal adanya upaya menggagalkan kongres, juga diungkap oleh Ketua Umum Gebu Minang, Asril Tandjung, dalam pertemuan dengan pimpinan MPR itu"Ada memang saudara-saudara kita yang telah menulis surat kepada Mendagri dan Gubernur Sumbar, meminta agar Kongres Kebudayaan Minangkabau digagalkan," katanya.
Sejumlah alasan yang mereka ajukan untuk menggagalkan kongres tersebut, kata Asril, antara lain adalah adanya kecurigaan bahwa kongres pada akhirnya akan membentuk organisasi tanding Lembaga Kerabatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM)"Saya pikir itu satu kecemasan yang tidak punya alasan rasionalJadi, sulit juga kita menerangkannya, karena secara bersamaan kami belum pernah diberi kesempatan oleh pihak-pihak yang kontra untuk menerangkannya secara langsung," pungkas Asril(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembela Anggodo Tegaskan KPK Bukan Malaikat Suci
Redaktur : Tim Redaksi