Khadafi Diduga Sembunyi di Kota Asal atau Gurun Sahara

Pemberontak Telusuri Terowongan

Sabtu, 27 Agustus 2011 – 16:06 WIB

TRIPOLI - Kalau benar pemberontak Libya sudah menutup semua akses ke luar Libya yang mungkin digunakan Muammar Kadhafi, berarti diktator 69 tahun itu kian terdesakSebab, kemarin (26/8) para pejuang anti-Kadhafi menemukan terowongan bawah tanah di bawah kompleks kediaman sang kolonel, Bab Al Aziziya, yang diduga menjadi tempat pelariannya

BACA JUGA: Topan Irene Ancam 6 Negara Bagian AS



Dalam penelusuran di terowongan yang bisa dilalui kendaraan roda empat dan berpendingin udara itu, ditemukan bungker berisi stok makanan, obat-obatan, serta topeng antigas beracun dalam jumlah melimpah
Bahkan, diperkirakan cukup untuk digunakan warga sebuah kota berpenduduk empat juta orang selama setahun.

Dewan Transisi Nasional (NTC), organisasi yang memayungi kubu pemberontak, sudah meminta agar temuan-temuan itu didistribusikan bagi mereka yang membutuhkan

BACA JUGA: Gangster Narkoba Ngamuk, 53 Tewas

Pemberontak juga berhasil menemukan stok amunisi dalam jumlah besar berupa peluru, bom, serta roket di bagian bawah Hotel Rixos dan di hutan kecil di bagian selatan Tripoli
Untuk temuan itu, pemberontak menyitanya guna memperlengkap persenjataan mereka.

Kadhafi diduga kuat belum terlalu lama melarikan diri lewat terowongan yang dibangun pada 1980, berbarengan dengan dimulainya proyek nuklir Libya, itu

BACA JUGA: Oposisi Ambil Alih Aset Mewah Kadhafi

Bersama dua anaknya, Saif dan Aisha, Kadhafi diperkirakan menaiki kendaraan lapis baja melintasi terowongan tersebut menuju tempat persembunyian yang belum diketahui lokasi persisnya.

Dugaan itu muncul berdasar bukti-bukti yang didapat kubu oposisi saat menyergap Bab Al Aziziya pada Rabu pagi lalu waktu setempat (24/8)"Kami memperkirakan Kadhafi masih di Bab Al Aziziya hingga satu malam sebelum tempat itu berhasil kami rebut," kata sumber di kalangan pemberontak seperti dikutip Daily Mail.
 
Itulah yang membuat perburuan pria yang naik takhta di Libya setelah mengudeta Raja Idris pada 1969 tersebut diintensifkanSebagaimana diberitakan sebelumnya, NATO membantu kubu pemberontak dari sisi intelijenSementara itu, Inggris dan Prancis menurunkan pasukan khusus yang menyamar menjadi pejuang oposisi dengan target utama membunuh Kadhafi dan anak-anaknya.

Lewat terowongan sepanjang 2.000 mil (3.600 kilometer) itu pula Saif menampakkan diri di hadapan wartawan asing yang terjebak di Hotel Rixos yang tak jauh dari Bab Al AziziyaPria plontos yang dipersiapkan menggantikan sang ayah tersebut diyakini mengendarai limusin putih dan "mendarat" tepat di bawah hotel berbintang lima itu serta lantas menyusup ke dalam hotel bertarif 500 poundsterling (Rp 6,9 juta) per malam tersebut.

Upaya pemberontak untuk menelusuri lebih jauh terowongan bawah tanah itu terhadang adu senjata sengit yang masih berlangsung di atas tanahTerutama di Abu Salim, wilayah di pinggiran Tripoli yang dihuni banyak loyalis Kadhafi

Sebagaimana yang terlihat dalam tayangan Al Jazeera, konsentrasi para pemberontak di terowongan pun jadi terpecah karena suara tembakan, roket, serta bom terdengar jelas dari terowongan ituApalagi, diyakini terowongan tersebut memiliki banyak jebakan maut.

Secara umum, Abu Salim memang sudah di tangan pemberontakKemarin mereka juga menggerebek sepuluh apartemen yang diduga menjadi tempat persembunyian Kadhafi dan kroni-kroninya, tapi tanpa hasil.

Tiga bangunan di Abu Salim juga terbakar dini hari kemarin WIB menyusul pertempuran antara dua kubu sejak Rabu lalu (24/8)Salah satunya berlantai delapanKarena adu senjata sengit itu, Abu Salim pun berubah menjadi kota mati

Sebuah rumah sakit di kawasan tersebut telantarSedikitnya 12 mayat tergeletak tak terurus di tempat parkir rumah sakitDi dalam malah lebih banyak, 21 jenazahTak jauh dari kompleks rumah sakit, mayat-mayat dari dua kubu juga bergelimpangan

Abu Salim boleh lepasTapi, Kadhafi toh belum surut semangatDia terus memprovokasi para pendukungnya agar meneruskan perlawananKemarin dia mengirim pesan audio lagi yang ditayangkan Al Ouroba, televisi berbasis di Syria milik para pendukungnya

"Jangan tinggalkan Tripoli di tangan tikus-tikus (baca: pemberontak) ituLawan mereka, bunuh mereka," ujar Kadhafi dalam pesannya seperti dikutip Associated Press

Moussa Ibrahim, juru bicara rezim Kadhafi, juga memastikan bahwa sang kolonel dan keluarganya berkondisi baik"Beliau akan tetap memimpin pertempuran untuk merebut kebebasan dan kemerdekaan bagi Libya," ungkap Ibrahim sebagaimana dikutip AFP

Tak sedikit pihak yang meyakini bahwa Kadhafi kini telah berada di Sirte, kota kelahirannya yang berjarak 450 kilometer ke arah barat dari TripoliWarga kota itu memang sangat mencintai Kadhafi karena dialah yang berhasil mengubah wilayah yang dulu hanya sebuah desa kecil nan sepi tersebut menjadi kota terbesar kedua di Libya

Terowongan yang menjadi jalur pelarian Kadhafi itu memang menyambung hingga ke SirteJuga, memiliki pintu keluar ke Bandara Mitiga yang terletak 7,2 kilometer dari Bab Al Aziziya dan Pelabuhan Tripoli

Namun, kemungkinan Kadhafi melarikan diri lewat bandara dan pelabuhan sangat kecilSebab, keduanya sudah dikuasai pemberontak berbarengan dengan jatuhnya Tripoli pada Senin lalu (22/8)Jadi, opsi lain selain bersembunyi di Sirte yang kemarin digempur dari udara oleh pesawat-pesawat NATO adalah Sabha, kota di tengah Gurun Sahara di sebelah selatan Tripoli

Kebetulan, terowongan Bab Al Aziziya juga sampai ke sanaSabha adalah kota asal leluhur Kadhafi dan "seperti juga di Sirte" dia memiliki banyak pendukung di sanaDari Sabha, dia bisa dengan gampang melarikan diri ke Aljazair yang berada di sebelah barat atau Chad, Niger, dan Mali di sebelah selatan LibyaNegara-negara itu masih mengakui Kadhafi sebagai pemimpin negeri bekas jajahan Italia tersebut

Sementara itu, kendati belum berhasil menangkap Kadhafi dan kroni-kroninya, Dewan Transisi Nasional (NTC), organisasi yang memayungi kubu pemberontak, semakin percaya diriKemarin mereka memindahkan markas dari Benghazi ke Tripoli

Tujuannya, tentu agar mereka bisa semakin mudah menggalang dukungan internasional"Kami harus memulai membangun kembali negara kami," kata Mustafa Abdel Jalil, ketua NTC, seperti dikutip The Guardian

Kabar baik bagi NTC, PBB kemarin juga berencana mencairkan aset Libya di luar negeri senilai total 1 juta poundsterling (sekitar Rp 14 triliun) untuk kepentingan kemanusiaanNTC memang sudah menyatakan bahwa mereka butuh minimal 3 miliar poundsterling (Rp 42 triliun) untuk membayar gaji pegawai, merawat fasilitas-fasilitas vital, serta memperbaiki fasilitas pertambangan minyak(c5/ttg)
 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perubahan Dijanjikan, Gandi Diminta Stop Mogok


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler