Khusus 17 Tahun+: Ini Risiko Bercinta saat Datang Bulan

Sabtu, 07 Januari 2017 – 23:23 WIB
Foto/ilustrasi: Radar Bali

jpnn.com - jpnn.com - Penyidikan kasus perselingkuhan antara Bupati Katingan Ahmad Yantenglie dengan Farida Yeni mengungkap fakta penyidikan. Penyidik Ditreskrimum Polda Kalimantan Tengah menemukan fakta bahwa Yeni sebenarnya sedang datang bulan saat berindehoi dengan sang bupati.

Kondisi Yeni yang sedang menstruasi ternyata tak menghalangi wanita idaman lain WIL  (WIL) itu mengumbar nafsu dengan Pak Bupati. Polisi pun menemukan celana dalam dengan bercak darah di dalamnya yang kini menjadi barang bukti.

Bersetubuh saat kondisi haid sebenarnya dilarang dari sisi agama ataupun kesehatan. Sebab, hal itu bisa berdampak buruk bagi kondisi organ reproduksi si perempuan.

BACA JUGA: Khusus Dewasa: Fakta Mengejutkan Kasus Bupati Katingan

Spesialis kebidanan dan kandungan di Rumah Sakit Puri Cinere (RSPC) dr. Nurhasanah Puji Lestari, SpOG memberikan penjelasan secara lengkap tentang bahaya berhubungan intim saat sedang haid. Menurutnya, persetubuhan saat sedang haid memang masih kontroversi secara medis.

Namun, penelitian yang ada memang menunjukkan risiko ketika berindehoi dalam kondisi haid. “Sebenernya secara medis masih kontroversi ya dan masih dalam penelitian,” katanya seperti dikutip JawaPos.Com, Sabtu (7/1)

BACA JUGA: Misteri 2 Cincin di Jari Selingkuhan Bupati

Lantas, apa saja risiko jika wanita yang haid nekat berhubungan intim?

1. Infeksi
Darah merupakan media yang baik untuk kuman. Hubungan seksual bisa saja merupakan cara masuk kuman ke dalam vagina.
Saat menstruasi, mulut rahim terbuka sehingga kuman yang dibawa dari luar atau yang berhubungan dengan infeksi menular lebih mudah masuk ke dalam rahim.

BACA JUGA: Dewan Adat Dayak pun Siap Hukum Bupati Katingan

Infeksi lain yang juga menjadi lebih mudah ditularkan adalah HIV. Sebab cairan tubuh lebih banyak, yaitu darah. “Kalau penggunaan kondom hanya mencegah Infeksi menular seksualnya saja,” jelasnya.

2. Risiko endometriosis atau kista cokelat
Kasus ini dilaporkan meningkat. Sebab, salah satu teori endometriosis adalah aliran darah haid kembali melalui tuba hingga bisa keluar rahim.
Kista cokelat umumnya terjadi di rongga perut. Aktivitas seksual bisa memicunya karena adanya mekanik atau dorongan.

“Kista itu sebenarnya tumor jinak, sementara kanker kan tumor ganas. Hanya saja kista endometriosis meskipun jinak cukup berbahaya juga karena dapat menimbulkan beberapa gejala seperti nyeri haid, nyeri perut bawah, dan gangguan kesuburan,” kata perempuan berkerudung yang akrab disapa dengan panggilan Dokter Puji itu.

3. Perubahan tingkat keasaaman (PH)
Saat haid, PH di vagina berubah. Sementara PH yang asam merupakan pertahanan vagina terhadap infeksi. Jadi risiko infeksi jamur dan bakteri meningkat juga karena perubahan PH.  
Meski begitu tetap ada yang mendukung atau membolehkan berhubungan intim saat haid demi alasan orgasme dan dapat mengurangi nyeri karena premenstrusi sindrom (PMS).

“Karena saat orgasme diproduksilah hormon endorfin. Yaitu hormon yang bisa memeberikan rasa senang sehingga meredakan bad mood karena PMS,” jelasnya.(cr1/JPG)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ternyata, Perempuan Selingkuhan Bupati Katingan itu...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler