Dikatakan, munculnya angka tersebut dipengaruhi oleh penurunan ekspor non migas sebesar 8,58 persen, sementara migas naik 3,07 persen.
"Melemahnya eskpor non migas disebabkan oleh menurunnya permintaan ekspor minyak hewan/ nabati sebesar 29,21 persen, dimana juga didorong oleh penurunan harga CPO di pasar internasional 6,8 persen sebagai akibat melemahnya permintaan di beberapa negara terutama di India," terang Mendag di Jakarta, Selasa (3/11).
Dijelaskan, penurunan angka ekspor Indonesia juga disebabkan berkurangnya aktivitas pasca Idul Fitri
BACA JUGA: Menkum HAM: Bagus Rekaman Diputar, Tapi Salah Tempat
"Kami prediksikan bahwa pada bulan Oktober, November dan Desember 2009 akan kembali membaik seperti bulan-bulan sebelumnya," tukasnya.Jika dilihat dari subsektornya, lanjut Mendag, sektor pertambangan cukup menjanjikan
BACA JUGA: Roy Suryo: Hadirkan Ahli Akustik
Namun sebaliknya, untuk sektor industri dan pertanian mengalami penurunan sebesar 11 persen.Sementara itu disinggung mengeneai efektifitas Permendag No.56/M-DAG/PER/12/2008 tentang ketentuan impor lima produk tertentu (alas kaki, elektronik, garment, permainan anak-anak, dan makanan minuman), hingga saat ini berjalan normal.
"Hingga saat ini memang tidak semua importir sudah memiliki sertifikat Importir Terdaftar (IT)
BACA JUGA: TPF akan Temui Bibit dan Chandra
(cha/JPNN)BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkumham Pertanyakan Relevansi Rekaman
Redaktur : Tim Redaksi