Kinerja Perbankan Syariah Melambat

Senin, 29 Juli 2019 – 01:30 WIB
Pegawai Bankaltimtara Syariah melayani konsumen. Foto: Kaltim Post/JPNN

jpnn.com, SAMARINDA - Kinerja perbankan syariah di Kalimantan Timur pada triwulan pertama 2019 melambat. Hal itu tecermin dari sisi pembiayaan syariah.

Kepala Tim Advisory Ekonomi dan Keuangan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim Harry Aginta mengatakan, pada triwulan pertama tahun ini aset perbankan syariah di Kaltim mencapai Rp 8,57 triliun.

BACA JUGA: Kakek Sontoloyo Selalu Merekam Aksinya saat Gituin 2 Keponakannya

Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 7,15 triliun dan penyaluran kredit Rp 4,82 triliun. Adapun non performing loan (NPL) masih berada di level 7,96 persen.

BACA JUGA: Properti Pacu Pertumbuhan Ekonomi

BACA JUGA: Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga dan Kredit Melambat

“Pertumbuhan pembiayaan syariah sedikit melambat dari 20,02 persen (year on year/yoy) pada triwulan IV 2018 menjadi 12,76 persen (yoy) pada triwulan I 2019,” ujarnya, Rabu (24/7).

Dia menjelaskan, pertumbuhan pembiayaan yang melambat disertai penurunan pangsa pembiayaan syariah dari 6,08 persen pada triwulan sebelumnya menjadi 6,07 persen pada triwulan I 2019.

BACA JUGA: Membedah Progres Program Upaya Khusus Sapi Betina Wajib Bunting

Namun, intermediasi perbankan syariah dari sisi penghimpunan DPK mengalami pertumbuhan dari 20,54 persen (yoy) pada triwulan IV 2018 menjadi 32,76 persen (yoy) pada triwulan I 2019.

“Peningkatan itu berimbas pada peningkatan pangsa DPK syariah dari tujuh persen pada akhir 2018 menjadi delapan persen pada triwulan pertama tahun ini,” ungkapnya.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kaltim Dwi Ariyanto mengatakan, ekonomi syariah di Kaltim potensinya sangat baik.

“Syariah merupakan tambahan pilihan untuk meningkatkan inklusi keuangan,” jelasnya.

Dwi menegaskan, ekonomi syariah tidak bisa dibandingkan dengan konvensional. Sebab, dua-duanya memiliki keunggulan masing-masing.

Penurunan kinerja membuat perbankan syariah harus aktif untuk meningkatkan literasi dan inklusi produk.

Adapun indeks literasi bank syariah hanya 8,1 persen. Sementara itu, inklusi bank syariah mencapai 11,1 persen.

“Ekonomi Kaltim sudah semakin membaik, keuangan otomatis juga akan membaik. Seharusnya inklusi keuangan syariah juga akan terus membaik,” pungkasnya. (ctr/ndu/k18)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga CPO Kian Mengkhawatirkan


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler