Kini, Air Mata Perdamaian...

Kembali Normal, Semua Senang

Jumat, 01 Oktober 2010 – 04:14 WIB
SEPAKAT DAMAI: Perwakilan kedua kelompok masyarakat dengan difasilitasi pemerintah dan petugas keamanan sepakat melucuti senjata, kemarin. (foto; up, Mustari/Radar Tarakan)

TARAKAN – Akhirnya kesepakatan damai dicapaiKemarin, siang kedua belah pihak sepakat menghentikan semua pertikaian

BACA JUGA: Petani Gandeng Siswa SD Uber Tikus

Perdamaian ini difasilitasi oleh Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak dan disaksikan oleh Kapolda Kaltim, Irjen Pol Mathius Salempang, Pangdam Mulawarman, Mayjen Tan Aspan dan bupati – wakil bupati se Utara Kaltim dan pejabat lainnya, di Swissbell Hotel, Tarakan.

Sementara kedua belah pihak diwakili oleh H Sani (sebagai wakil dari kelompok Bugis) dan H Abdul Wahab (perwakilan suku Tidung)
Juga ada perwakilan keluarga korban AP Abdul Wahab (45), warga Kelurahan Kampung Satu Skip atas nama keluarga almarhum Abdullah bin H Salim yang meninggal dunia pada Minggu 26 September 2010, dan Sudding (55), warga Kelurahan Juata Kerikil selaku paman atau wakil keluarga yang diduga terlibat pertikaian di kelurahan Juata Permai

BACA JUGA: Rudy Arifin: Proyek Sesuai Aturan

Total ada 10 item perjanjian yang disepakati (lihat grafis) kedua belah pihak yang bertikai.

Usai ditandatangani, kedua belah pihak berangkulan
Tepuk tangan dan air mata pun tumpah diantara kedua belah pihak

BACA JUGA: Inilah Kronologis Bentrok Tarakan!

Perwakilan suku Tidung, H Abdul Wahab usai penandatanganan perdamaian mengaku gembira dengan kesepakatanTegasnya, seluruh permasalahan yang terjadi beberapa hari belakangan dan meresahkan masyarakat tersebut sudah clear“Sudah, tak usah diungkit-ungkit lagi, yang sudah terjadi, biarlah sudahYang paling baiknya itu adalah semua harus selesai hari iniJadi yang sudah lewat itu sudahlah jangan diberitakan lagi,” imbuhnya.

Salah seorang tokoh Bugis yang hadir dalam pertemuan, Yancong mengaku lega dengan kesepakatan yang dihasilkan kedua belah pihak“Saya kira ini sangat menggembirakan saya, termasuk saya secara pribadi dan masyarakat Pinrang secara umum Sulsel (Bugis), bahwa apa yang kita khawatirkan selama ini bisa kita selesaikan dengan baik dan berakhir dengan hasil yang sangat memuaskan,” ungkapnya

Sebelumnya, perundingan kedua belah pihak berlangsung alotSejak Rabu (29) sore, perundingan antara kedua belah pihak digagas dan dilaksanakan di ruang VIP Bandara Juwata TarakanGubernur dan Kapolda serta Pangdam menjadi mediatorMalam itu sempat ada kesepakatanNamun pada saat sosialisasi, ada ganjalan dari kubu suku TidungAkhirnya perjanjian dilanjutkan Kamis pagi

Soal keberadaan warga Tidung , Wahab mengatakan, siap akan mengarahkan mereka agar kembali ke rumah masing-masing dan segera menarik diriTokoh warga rumpun Tidung ini pun menghimbau warganya untuk tidak lagi membawa benda-benda tajam“Jadi, kalau yang dari hulu-hulu sungai, baik dari Sekatak, Bulungan maupun dari mana-mana tempat yang mungkin hari ini tidak sempat pulang, mungkin besok sudah bisa pulang.  Begitu juga dengan yang bawa senjata tajam, kalaupun ada, saya akan arahkan mereka agar benda-benda tajam itu disimpanlah di rumah,” katanya.

Yancong pun siap menarik semua warganya yang terlibat dan mengarahkan mereka“Kita harus akui ini sebagai awal kedamaian Tarakan, jangan lagi ada mata dari luar yang menyaksikan kita bertikai, kita semua harus damai dan rukun seperti puluhan tahun lalu hingga saat ini,” pungkasnya. 

Beberapa pihak juga puas dengan kesepakatan damai ituMisalnya Brigjen Ibrahim Saleh, utusan Kepala Staf TNI AD“Saya sangat bangga dengan keputusan ini dan saya yakin semua bisa menerimanya dan ikut mendukung sosialisasi hasil pertemuan ini sampai ke tingkat bawah,” tegasnyaLetkol Arm Andi Kaharuddin Dandim 0907

Tarakan juga mengaku salut dengan kedua pihak“Seluruh warga mendambakan kesepakatan damai ini, dan sejarah damai itu dibuat sendiri oleh warga Tarakan yang menginginkan kedamaian, saya salut,” tandasnya.

Bupati Bulungan Budiman Arifin dan Bupati Tana Tidung Undunsyah juga mengaku gembira“Kami sangat gembira menyambut kesepakatan ini dan kami berharap berkelanjutan agar kedamaian tetap terjaga di bumi Kalimantan ini,” kata Budiman“Semua pihak harus menghormati kesepakatan ini dan segera menyampaikan hasilnya kepada warga-warga mereka agar kembali kondusif karena damai itu sangat indah,” sambung Undunsyah.

Faridil Murad, Ketua Persatuan Suku Asli Kalimantan (Pusaka) Pusat juga senang“Kesepakatan ini menggembirakanBaik antar suku dan berbagai agama pun kita harus saling menjaga toleransi, sehingga dimana pun bumi dipijak disitu langit dijunjung,” katanya(nat)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Berpakaian Dinas Dilarang Bawa Senjata


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler