Kisah CJH Termuda Ini Akhirnya Bisa Dampingi Ayah Ikut ke Makkah Naik Haji

Kamis, 10 September 2015 – 22:32 WIB
Alvi Sukri dan Juberta . Foto. jambi Independent/JPNN.com

jpnn.com - Alvi Sukri menjadi jemaah haji termuda yang berasal dari Provinsi Jambi. Ia tampak bahagia bisa berangkat ke tanah suci dalam usia yang cukup belia, 18 tahun. Apa saja aktivitasnya menjelang keberangkatannya? 

------------ WILLIAM ANDRI, Jambi -------------

BACA JUGA: Perih sang Ibunda Dituduh Maling Ayam, Kini jadi Pengusaha Sukses

ALVI begitu khusuk menjalankan ibadah sholat ashar, tepat beberapa saat menjelang pelepasan jemaah haji kloter 17, asal Provinsi Jambi, di Asrama Haji, Kota Jambi. Doa pun tidak lupa dipanjatkannya, jelang keberangkatannya ke tanah suci. 

Ditemani oleh sang ayah, Juberta. Alvi terlihat begitu bahagia dengan perjalanan suci yang hendak dilaluinya. "Saya pergi sama ayah, yang jelas senang," katanya seperti dikutip dari Jambi Independent (Grup JPNN), Kamis (10/9). 

BACA JUGA: Tuhan Keliling Kampung Berburu Ayam

Tidak banyak persiapan yang dilakukannya, untuk berangkat ke tanah suci. Hanya berbekal semangat terus beribadah, serta pengetahuan agama Islam, yang sebenarnya telah didapatkannya selama menuntut ilmu di pondok pesantren. 

"Tidak ada, hanya terus rajin beribadah. Dan mendekatkan diri kepada Alla SWT," ungkapnya. 

BACA JUGA: Kok Nama Anak Cuman Satu Huruf? Ini Kata Ayahnya

"Saya sekarang kelas 3 setingkat SMA, yakni di Pondok Pesantren Nurul Yaqin, Pariaman, Sumatera Barat," tandasnya.

Perjalan ke tanah suci, memaksa Alvi untuk menghentikan sejenak aktivitas belajarnya di pondok pesantren tersebut. "Cuti dahulu, sepulang dari ibadah haji, akan kembali dilanjutkan," ujar sang ayah, Juberta. 

Sejak masih berusia 12 tahun, Alvi telah didaftarkan oleh Juberta, sang ayah untuk mendampingi dirinya ke tanah suci. Bagi Juberta, ini bukan sekedar perjalanan untuk meraih title haji saja, namun menjadi sarana untuk mendidik sang anak untuk lebih dekat kepada Allah SWT. “Ini anak pertama saya, ada tiga bersaudara,” ujarnya. 

"Saya daftarkan sejak kelas 2 SMP, yakni tahun 2008. Harapannya ingin dia menjadi anak yang sholeh dan sholehah. Kelak anak sholeh menjadi tabungan orang tua di akhirat nanti," tuturnya. 

Sejak kecil, Juberta memang telah mendidik Alvi secara Islami. Mulai dari belajar mengaji hingga di masukkan ke sekolah-sekolah berbasis agama Islam. "Sejak kecil sudah saya didik untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah," ujarnya. 

"Harapannya, setelah dewasa bisa bermanfaat di dunia dan selamat di akhirat," jelasnya. 

Harapan besar tertanam di benak Juberta kepada sang anak. Alvi pun tidak ingin mengecewakan sang ayah yang telah mendidiknya dengan baik dan penuh kasih sayang. Terlebih lagi, sepulang dari tanah suci nanti. 

"Kepinginnya, sepulang dari haji nanti, ketaatannya bertambah, belajar semakin rajin, ibadahnya semakin rajin. Itu tadi menjadi anak sholeh," ungkapnya. (mui)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kambing Dianggap Keramat, Makan Dagingnya bisa Bikin Celaka


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler