Kisah Mengharukan Guru Pedalaman, Rela Pinjam Uang Demi Bertemu Jokowi

Selasa, 24 November 2015 – 18:21 WIB
Zainul Abidin Kelian. Foto: Natalia Fatimah Laurens/JPNN.com

jpnn.com - PRIA 49 tahun ini tak kuasa menahan air matanya. Air mata bahagia. Zainul Abidin Kelian, demikian nama guru dari sebuah desa pelosok di Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku. Beliau baru saja mendapatkan penghargaan Satya Lencana yang disematkan Presiden Joko Widodo secara langsung pada peringatan Hari Guru Nasional di Istora, Jakarta, Selasa (24/11). Apa ceritanya?

Natalia F Laurens, Jawa Pos National Network

BACA JUGA: Kisah Lukisan di Ruangan Bung Karno yang Tak Pernah Bergeser dari Tempatnya

Zainul mendapatkan penghargaan sebagai guru yang sudah 19 tahun berdedikasi di wilayah khusus, daerah pedalaman dan terpencil.

“Saya tidak menyangka bisa mendapatkan penghargaan ini dari presiden. Bisa bertemu langsung dengan Pak Jokowi, bahagia sekali rasanya,” tutur Zainul pada JPNN.

BACA JUGA: Menangis Meraung-raung, Bersimpuh di Teras Mapolres, Malah Ditertawakan

Bukan hal yang mudah bagi ayah empat anak ini untuk bisa menginjakkan kaki di Jakarta dan menerima penghargaan itu. Berbagai halangan harus dihadapi pria bertubuh kurus kecil itu. Saat dikabarkan Dinas Pendidikan setempat akan mendapat penghargaan itu, Zainul sebenarnya sudah sangat senang. Namun, ketika hendak mengurus segala macam adminstrasi menuju Jakarta, pemda setempat justru menyuruhnya pulang ke kampung halamannya.

“Saya sudah urus semua administrasi tapi mereka bilang tidak perlu ke Jakarta. Hanya buang-buang uang katanya. Bilangnya nanti penghargaan dikirim ke alamat sehingga tidak harus ke Jakarta,” tutur Zainul.

BACA JUGA: Ugir, Mahasiswa Peternak Jangkrik, Omzet Rp 16 Juta per Bulan

Sedih. Itu yang dirasakan Zainul. Puluhan kilometer dia berjalan sampai ke kota, justru mendapat jawaban demikian dari pemda setempat. Tapi, semangatnya tetap kuat, sehingga Zainul memutuskan harus berangkat ke Jakarta.

Halangan lain kemudian dihadapinya.  Zainul mengaku tak punya cukup uang untuk membeli tiket pesawat ke ibu kota. Maklum dengan gaji bersih Rp 3,5 juta ia juga harus menyekolahkan empat anaknya sehingga tabungannya tidak cukup menyiapkan uang untuk ke Jakarta. Ditambah harga tiket pesawat Maluku-Jakarta yang mahal. Pemda tidak bisa membelikan tiket pesawat untuknya.

Di tengah kegalauannya, Zainul mendapat dukungan semangat dari ibunya yang sedang sakit. Sang ibu menyuruh Zainul harus berangkat apa pun yang terjadi.

“Mama saya bangga sekali saya dapat penghargaan, jadi beliau katakan harus jalan. Dia bilang, salam untuk Pak Jokowi,” sambung Zainul. Ia lalu menangis mengingat ibunya.

Mendapat dorongan kuat dari ibunya, Zainul akhirnya mencari pinjaman uang dari saudaranya. Ia hanya meminjam uang secukupnya untuk membeli tiket pesawat.

“Saya pinjam uang 1,6 juta untuk tiket pesawat dan 400 ribu untuk uang saku di Jakarta. Untung, uang tiket pesawat pulang ditanggung kementerian sehingga saya tidak perlu pinjam banyak,” kata Zainul tersenyum.

Presiden Joko Widodo menyematkan penghargaan Satya Lencana kepada para guru pada peringatan Hari Guru Nasional di Istora, Jakarta, Selasa (24/11). Foto: Natalia Fatimah Laurens/JPNN.com

Akhirnya, Zainul sampai juga di Jakarta dan bertemu Presiden Jokowi untuk menerima penghargaan Satya Lencana yang menjadi kebanggaannya. Ia termasuk yang paling banyak diminta foto bersama dengan guru-guru lainnya. Beberapa guru dari daerah lainnya berebut berjabat tangan dengan Zainul.

Kini, Zainul tak sabar ingin pulang ke kampung halamannya dan menunjukkan penghargaan itu pada keluarganya. Terutama pada ibunya.

“Mama saya pasti bangga sekali lihat penghargaan ini,” kata Zainul kembali menitikkan air mata. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sensasi Bermalam di Pulau Sadau, Misteri Makam tak Tergerus Ombak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler