Kisah sang Legenda Pop Rinto Harahap setelah Sembuh dari Stroke

Masa Tua Digerogoti Royalti yang Macet

Selasa, 16 November 2010 – 08:10 WIB
Rinto Haraharap saat peluncuran karya album The Masterpiece Of Rinto Harahap With Tohpati di Hotel Sahid, Jakarta, Selasa (3/10). Dalam album ini sebanyak 14 lagu Rinto Harahap di aransement ulang oleh Tohpati. Sejumlah musisi pun bernyanyi dalam album ini Ello, Astrid, Rio Febrian, Pinkan Mambo,dll. FOTO : FEDRIK TARIGAN/INDOPOS

Tujuh tahun lalu, Rinto Harahap, penyanyi dan hits maker yang berjaya pada era 70-80-an, diserang strokeSaat itu dia benar-benar tak berdaya

BACA JUGA: Guangzhou, Kota Berpenghuni 14 Juta Jiwa Tanpa Kemacetan

Pada 3 November lalu, dia hadir di acara peluncuran album The Masterpiece of Rinto Harahap with Tohpati yang diproduksi Sony Music
Sudahkah Rinto sembuh dari sakitnya?
-------------------------- ---------------
JANESTI PRIYANDINI, Jakarta
--------------------- --------------------
Rinto Harahap, kelahiran Sibolga, Sumatera Utara, pada 10 Maret 1949, bisa disebut sebagai legenda hidup di industri musik tanah air

BACA JUGA: Menyaksikan secara Langsung Pembebasan Aung San Suu Kyi

Sejak dia berkarir pada 1970, ratusan lagu ditulis dan dipopulerkannya
Selain menjadi penulis lagu, dia merupakan pendiri grup The Mercy's sekaligus seorang produser

BACA JUGA: Menara Mesjid Itu Dulunya Juga Mercu Suar

Sederet penyanyi pernah dia orbitkanSebut saja Nia Daniati, Betharia Sonata, Christine Panjaitan, Iis Sugianto, dan Eddy Silitonga.  

Intinya, Rinto merupakan salah seorang musisi Indonesia yang sangat berjaya pada zamannyaNamun, seiring dengan berjalannya waktu dan pergantian zaman, namanya mulai tenggelamGenerasinya sudah tergantikan oleh generasi baru, seperti Yovie Widianto, Ahmad Dhani, serta Anto Hoed dan Melly Goeslaw

Meski begitu, karya-karya anak ketiga di antara enam bersaudara itu tidak pernah dilupakanLagu Gelas-Gelas Kaca, Ayah, Tangan Tak Sampai, dan Aku Begini Kau Begitu masih sering terdengar hingga pelosok NusantaraNamun sayang, lagu-lagu tersebut diproduksi dalam keping VCD dan DVD bajakanDengan demikian, royalti yang seharusnya diterima Rinto menguap entah ke manaSebab, produk bajakan di industri musik memang menjadi masalah klasikTidak pernah berujung saat ditelusuri.

Masalah itu sebenarnya tidak hanya dialami RintoMendiang Pance Pondaag juga mengalami hal tersebutHingga akhir hayat Pance, karyanya laris manis di pasaranTapi ironisnya, karya tersebut juga laris dibajak"Saya juga mengalami hal itu bertahun-tahun," ujar Rinto kepada Jawa Pos saat ditemui di Hotel Grand Sahid Jaya Rabu lalu (3/11)Pembajakan yang mengancam masa tua musisi itu sesungguhnya disadari Rinto sejak lama

Upaya mencegahnya juga sudah dilakukanSalah satunya, didirikan Yayasan Karya Cipta Indonesia (KCI)Di lembaga tersebut, dia menjabat ketua umumKCI merupakan wadah yang beranggota para pencipta lagu dan bertugas mengumpulkan royaltiTapi sayang, karena penyakit stroke, bapak tiga anak itu dicopot dari jabatan tersebut

Ya, stroke menyerang hits maker itu pada 2003"Suatu hari, saya berjalan turun tanggaSampai di bawah, tiba-tiba saya tidak bisa bergerakKarena bingung, saya naik lagi ke atas, lalu tidur," tutur diaSeharusnya, dia langsung pergi ke dokter untuk memeriksakan kondisi kesehatanTapi, hal itu tidak dia lakukanSebab, menurut dia, gangguan tersebut biasa sajaBeberapa hari kemudian, karena tak kunjung membaik, barulah suami Lily Kuslolita tersebut memeriksakan diri ke dokter

"Dokter bilang, seharusnya saya lebih cepat memeriksakan diri supaya gangguan bisa ditanggulangiTapi, karena terlambat, akhirnya jadi strokeBadan saya tidak bisa bergerak," lanjut pria 61 tahun tersebutSejak itu, seketika kondisi fisiknya berubahYang dia rasakan cuma sakitDia tidak bisa berbicaraBernapas pun, terang Rinto, terasa sakitBertahun-tahun dia merasakan itu.

Yang lebih menyakitkan tentu saja dia tidak bisa menulis lagu lagiSebab, dua tangannya tidak bisa digerakkan"Ide sih ada di otakTapi, tidak bisa menulisnyaYa bagaimana, tangan saya saja susah gerak," terang diaBeragam pengobatan sudah dia jalaniSelain di Indonesia, dia berobat di Malaysia, Singapura, dan beberapa negara lainTapi, tidak ada kemajuan berarti

Pada 2005, dia mengikuti pengobatan berbasis rohani di JakartaSepulang dari pengobatan, dia bisa berjalan, tapi hanya semingguSetelah itu, dia kembali ambruk"Ketika itu saya ingin mati sajaBenar-benar tidak tahan dengan rasa sakitnya," ungkap diaDalam kondisi seperti itu, Rinto sudah tidak memikirkan nasib karya-karyanyaDia mengungkapkan, kala itu mengurus diri sendiri saja sulit

Namun, keluarga tidak lelah menyemangati diaPerlahan-lahan, semangat dan keyakinan dirinya bangkitBahkan, pada tahun tersebut pria yang mendapatkan anugerah seni dari Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen P & K sebagai pencipta lagu sekaligus penyanyi berprestasi pada 1982 itu membuat keputusan penting untuk karya-karyanya yang berjumlah ratusan tersebut"Saya memercayai Sony Music untuk mengelola karya-karya saya," jelasnyaSebanyak 518 lagu ciptaannya dipercayakan kepada Sony Music.

Pria yang menyatakan menciptakan lagu kali pertama pada 1969 itu lantas merasa lebih tenangSebab, dia merasa sudah memercayakan pengelolaan karyanya kepada pihak yang tepatDengan begitu, dia bisa berkonsentrasi memulihkan kesehatanDua bulan belakangan, dia mulai mencoba senam chi secara rutinHasilnya cukup majuTangannya mulai bisa digerakkan dan jari-jarinya mampu menggenggam"Itu sudah hampir sempurnaJari tangan saya mulai bisa menggenggam," terang dia sambil menggerak-gerakkan jari tangan kanan

Bahkan, sekarang dia mulai bisa memegang pena dan menulis meski belum sempurna"Mulai bisa menulis, tapi tidak lamaYa pelan-pelanSekadar membubuhkan tanda tangan sih sudah bisa," tambah dia sambil memberikan tanda tangan di CD album terbarunya itu

Sebenarnya, dia sudah ingin aktif mencipta lagu lagiSebab, selama sakit, kepalanya penuh dengan ide-ideHanya, dia tidak bisa menyalurkan ide tersebut karena keterbatasan fisikTerakhir, dia menulis lagu sekitar 2001"Saya ingin sekali mencipta lagu tentang kebesaran TuhanSebab, tanpa kebesaran-Nya, saya tidak mungkin bisa sehat lagi seperti sekarang," ujar diaNamun, sepertinya, hal itu belum bisa dia lakukan dalam waktu dekatSebab, tangannya belum pulih benar untuk bisa bergerak sempurna

"Semoga sebentar lagi bisa sembuh totalSebab, saya harus menulis saat mencipta laguKalau direkam, nggak terbiasaLiriknya pasti harus saya tulisNah, kalau ada kalimat yang salah, kan harus dicoret, terus diganti dengan kalimat yang lebih bagusTapi, itu tadi, tangan saya belum kuat kalau harus menulis (dalam waktu) lama," jelasnya

Saat sakit bertahun-tahun itu, Rinto ingat mendiang ayahnya, James HarahapDulu, ayahnya juga tidak bisa bergerak, sama dengan RintoSang ayah terserang kanker"Tahu lagu saya berjudul Ayah, kan" Itu saya cipta untuk ayah sayaSampai sekarang, saya masih sedih lho kalau mendengar lagu tersebut," imbuh dia

Ayah Rinto tidak suka kalau anaknya jadi pemusikDia ingin Rinto menjadi pendetaMaka, pada 1973 pendiri band The Mercy's tersebut mencipta lagu berjudul Ayah"Kali pertama saya menyanyikan lagu itu di Bogor, ayah saya nontonDia bilang bagusItu sangat berkesan sekali buat saya," ucap dia(c11/kum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... APJ PLN Bekasi yang Menemukan Alat Investigasi Alis Rindu


Redaktur : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler