Menara Mesjid Itu Dulunya Juga Mercu Suar

Minggu, 14 November 2010 – 11:00 WIB
DWIFUNGSI - Menara mesjid yang dulunya juga dipakai sebagai mercu suar. Foto: Afni Zulkifli/JPNN.
China atau Tiongkok, selain dikenal sebagai negara komunis, juga sebenarnya memiliki peradaban dan jejak-jejak budaya Islam yang kuatTerutama kawasan China bagian selatan, dengan Guangzhou sebagai salah satu kota utamanya

BACA JUGA: APJ PLN Bekasi yang Menemukan Alat Investigasi Alis Rindu

Berikut sedikit catatan dari kesempatan mengunjungi mesjid tertua yang ada di kota itu.

Laporan AFNI ZULKILFI, Guangzhou

GUANGZHOU
merupakan kota dengan luas sekitar 7.400 km persegi yang terletak di China bagian Selatan
Ibukota provinsi Guangdong ini telah menjelma menjadi kota megapolitan

BACA JUGA: Tempat-Tempat Wisata Lereng Merapi yang Terimbas Letusan

Kota dengan penduduk sekitar 13 juta jiwa ini, tampak semakin cantik dengan berbagai taman bunga dan fasilitas berkelas internasional, saat menjadi tuan rumah Asian Games 2010 yang saat ini sedang berlangsung.

Bukan hanya memberikan fasilitas serba "wah" kepada setiap atlet, ofisial dan tamu yang datang, pemerintah Guangzhou juga memperhatikan berbagai aspek pariwisata dari unsur sejarah kota mereka
Ini terlihat seperti saat wartawan JPNN bersama rombongan dari PB PON Riau, berkesempatan mengunjungi salah satu situs bersejarah peninggalan Islam tertua di China, yang berlokasi tepat di jantung Kota Guangzhou, akhir pekan kemarin.

Situs bersejarah ini berupa bangunan mesjid

BACA JUGA: Kisah Tim Heli TNI Menembus Medan Sulit di Lokasi Bencana Tsunami Mentawai

Namanya Mesjid HuaishengLetak mesjid ini tepatnya berada di Jalan Guangta nomor 56, GuangzhouSekilas melihat, tidak ada yang istimewa dari bagian depan bangunannyaPintu mesjid berbaur dengan bangunan-bangunan modern masa kiniYang membuat suasana mesjid terasa, adalah banyaknya toko-toko penjual makanan berlabel halal dengan perpaduan tulisan China, Inggris dan ArabSaat memasuki pintu mesjid, pengunjung pun langsung disambut nuansa nyaman dan tenangSeluruh areal mesjid tua ini, rimbun dengan berbagai pepohonan hijau dan bunga berbagai jenis.

Bangunan mesjid berhiaskan berbagai relief dan arsitektur unik perpaduan Arab dan ChinaMesjid yang dibangun pada masa Dinasti Tang ini, dicatat sejarah sebagai mesjid pertama yang dibangun di daratan China, yaitu sekitar tahun 1.300 MasehiTerdapat tiga pintu di halaman, sebelum akhirnya memasuki bangunan utama mesjid yang berdiri di area seluas 3.200 meter persegi itu.

Sana (35), seorang relawan lokal yang menemani JPNN berkeliling area mesjid menceritakan, awal mula Islam di Guangzhou diperkenalkan oleh para pedagang Arab dan Persia, pada masa Dinasti Sui-anPara pedagang ini pun berbaur dengan penduduk lokal, serta mulai mengajarkan Islam yang saat itu sudah berkembang pesat di tanah Arab.

Meski akhirnya Islam tersebar bukan hanya di Guangzhou, namun tidak ada satu mesjid pun yang berdiriBarulah pada masa awal Dinasti Tang, seorang pedagang dari Arab yang disebut pula sebagai paman Nabi Muhammad SAW dari garis keturunan ibunya, bernama Sa'ad Ibnu Abi Waqqas, mewujudkan pembangunan sebuah mesjid yang diberi nama Mesjid Huaisheng, yang dalam bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai "tempat berlindung orang-orang hebat".

Mesjid yang dibangun Sa'ad Abi Waqqas ini memiliki keindahan arsitektur khas Dinasti Tang yang antikUnsur kebesaran Dinasti Tang tampak pada relief-relief kaligrafi yang berada di seluruh bangunan mesjid khas China ituSementara di halaman bagian depan kanan mesjid, berdiri gagah sebuah menara berwarna putih, dengan ketinggian sekitar 36,3 meter.

"Selain untuk mengumandangkan adzan, dulunya saat dibangun Sa'ad ibn Abi Waqqash, menara ini juga berfungsi sebagai mercu suarKarena bangunan mesjid terletak di tepian laut, menara tinggi ini bermanfaat sekali guna memperingatkan kapal-kapal yang lewat," jelas Sana.

Ditambahkan Sana, menara putih tersebut merupakan salah satu peninggalan sejarah yang pentingSementara, seluruh unsur bangunan mesjid katanya, juga mewakili konstruksi bangunan di awal-awal berdirinya Republik ChinaBahkan untuk melindungi aset milik pemerintah ini, Mesjid Huaisheng dijadikan sebagai cagar budaya dan aset nasional yang dilindungi.

"Selain mesjid, yang menjadi aset sejarah Islam di China adalah makam Sa'ad Ibnu Abi Waqqas yang adalah paman dari Nabi Muhammad SAWKedua tempat ini menjadi tempat terkenal dan suci untuk muslim ChinaSelama berabad-abad, sudah jutaan muslim dari seluruh daratan China dan dunia, datang mengunjungi lokasi ini," tutur Sana pula.

Sana pun mengungkapkan, di Guangzhou sendiri selain Mesjid Huangsheng, ada dua mesjid lainnyaMasing-masing yakni Mesjid Haopan dan Mesjid XiaodongyingMesjid Haopan dibangun pada tahun 1465, saat Dinasti Ming berkuasa, dan terletak di Jalan Haopan, di area seluas 1.491 meter persegiSedangkan Mesjid Xiaodongying dibangun oleh seorang tentara dari provinsi di luar Guangdong, pada masa Dinasti MingMesjid ini berdiri lebih dari 500 tahun lalu dan terletak di Jalan Yuehue(*)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Memboyong Semangat Soekarno dari Guangzhou ke Riau


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler