Kisah Sedih Arema Cronus, Tim Spesialis Gagal di Turnamen Besar

Kamis, 10 Maret 2016 – 23:53 WIB
ILUSTRASI. FOTO: Radar Malang/JPNN.com

jpnn.com - Arema Cronus adalah tim spesialis gagal di turnamen besar. Setidaknya, perjalanan mereka di beberapa turnamen pasca PSSI dibekukan menggambarkan kondisi tersebut.

Muhammad Amjad, Jawa Pos National Network, Jakarta

BACA JUGA: Romantis Banget! Si Cantik Berhijab Merah Ini Dilamar saat Gerhana

Kegagalan Arema Cronus menembus partai final dan meraih gelar juara di turnamen Piala Gubernur Kaltim melengkapi kegagalan mereka menjadi tiga kali. Sebelumnya, Singo Edan juga gagal di Piala Presiden dan Piala Jenderal Sudirman.

Total dari tiga turnamen yang diikuti lebih dari 10 klub, atau turnamen besar, Arema pun hattrick gagal di semifinal. Di Piala Presiden, Arema yang mengincar gelar juara takluk dari Sriwijaya FC setelah imbang 1-1 di leg pertama, Singo Edan kalah 1-2 di leg kedua. 

BACA JUGA: Pria ini Siap Bawa Angklung Terbang Tinggi

Beruntung, ada gelar hiburan peringkat ketiga untuk Arema setelah mengalahkan Mitra Kukar dengan skor 2-0. 

Kemudian di ‎Piala Jenderal Sudirman, Arema yang memperbaiki komposisi pemain, menyempurnakan persiapan, lagi-lagi gagal di semifinal. Mereka takluk di tangan Mitra Kukar tapi via adu penalti.

BACA JUGA: Siapa yang Menguasai Lautan, Akan Menguasai Dunia

Babak tos-tosan dijalani setelah di leg pertama dan kedua, Arema dan Mitra saling mengalahkan dengan skor tipis 2-1. 

Setelah dua turnamen itu, Singo Edan kemudian tampil di Bali Island Cup 2016. Saat itu, mereka bisa menjadi juara turnamen setelah memimpin klasemen turnamen berformat setengah kompetisi tersebut.

Hanya, Arema belum bisa disebut sang juara sejati, karena peserta turnamen itu hanya empat tim. Alias, Arema hanya juara di turnamen kecil.

Saat tampil di turnamen besar kembali, di Piala Gubernur Kaltim, lagi-lagi mental Arema hanya sampai semifinal. Kali ini, mereka takluk dari Madura United (MU) juga dari adu penalti. Dalam turnamen berformat trofeo itu, Arema hanya superior atas tim tuan rumah, Persib Balikpapan.

Memang, apa yang dialami oleh Arema miris, karena mereka sempat berganti pelatih untuk mencapai prestasi tinggi. Sepeninggal coach Suharno, Joko "getuk' Susilo melatih di dua turnamen, Piala Presiden, dan Piala Jenderal Sudirman. 

Singo Edan kemudian berganti pelatih menggunakan tenaga Milomir Seslija, pelatih asal Bosnia and Herzegovina. Sempat memberi angin segar dengan juara di turnamen Kecil, Singo Edan kembali runtuh di Piala Gubernur Kaltim.

Pelatih Arema Milomir Seslija sendiri mengecam format trofeo yang digunakan panpel turnamen. Baginya, format trofeo dalam sebuah fase final baru ada di ajang ini.

"Jelas kami kecewa dengan regulasi semifinal yang aneh, ini hanya lelucon karena pastinya semua tim yang melawan Arema bermain bertahan," katanya, Kamis (10/3).

Arema sukses mengalahkan Persiba Balikpapan 1-0 di 45 menit kedua, namun kalah penalti dari Madura United 4-1 usai main imbang 0-0 di 45 menit selanjutnya. MU yang menang adu penalti 5-4 atas Persiba di 45 menit pertama berhak melaju ke partai final.

"Mereka (MU dan Persiba) sebisa mungkin mempertahankan gawang agar tak kebobolan, lalu mencari peluang dan mengharapkan keberuntungan di adu tendangan penalti," ujar pelatih asal Bosnia tersebut. ‎(dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Pantai Ini Turis Jepang Begitu Dimanjakan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler