Romantis Banget! Si Cantik Berhijab Merah Ini Dilamar saat Gerhana

Kamis, 10 Maret 2016 – 19:27 WIB
Nanang saat menyelipkan cincin ke jari Dian Paramita. Foto; Rizal N/Radar Jogja/JPG

jpnn.com - PRIA romantis. Dia memilih saat gerhana matahari total (GMT) sebagai momen spesial; melamar kekasih. 

RIZAL SN, Jogja

BACA JUGA: Pria ini Siap Bawa Angklung Terbang Tinggi

YA, hal itu dilakukan oleh Nanang Kristanto, 28, yang melamar kekasihnya Dian Paramita, 24 saat gerhana matahari di Tugu Jogja, Rabu (9/3) kemarin. 

Benar-benar momen yang romantis. Hampir-hampir setiap perempuan yang berada di posisi Dian akan meleleh dibuatnya.

BACA JUGA: Siapa yang Menguasai Lautan, Akan Menguasai Dunia

”Di momen gerhana matahari ini, aku hanya mau bilang, maukah kamu menikah denganku?” ujar Nanang sambil bersimpuh di hadapan Dian. Nyess.

Mendapati kejutan tak terkira itu, Dian tampak terharu serta tersipu-sipu malu. Dia sama sekali tidak tahu akan dilamar di waktu dan tempat yang tidak dia duga sebelumnya. Dengan tegas Dian lalu menjawab lamaran lelakinya itu. ”Iya aku mau,” jawab Dian.

BACA JUGA: Di Pantai Ini Turis Jepang Begitu Dimanjakan

Mendengar jawaban menggembirakan itu, Nanang lalu mengambil cincin di saku celananya dan langsung meraih tangan kekasihnya itu. Cincin tersebut lantas dipasangkan di jari manis Dian. ”Terima kasih sayang, gerhana matahari hari ini menjadi saksi kesetiaanku kepadamu selamanya,” sambung Nanang.

Dian mengaku sebelumnya tidak tahu kalau akan dilamar di Tugu Jogja. Sejak pagi, Nanang memang mengajaknya untuk melihat gerhana. ”Tapi tidak tahu kalau ternyata dia mau melamar saya. Senang, terharu, surprise,” ungkapnya.

Kejadian tak biasa pagi itu, tentu saja menjadi perhatian warga yang awalnya memburu gerhana matahari. Mereka bahkan juga turut mengabadikan momen tersebut dengan kamera ponselnya.

Kepada beberapa pewarta, Nanang mengatakan, jika dirinya memang sengaja datang ke Tugu Jogja untuk menyaksikan gerhana matahari sekaligus mengungkapkan keinginannya melamar sang kekasih.

”Saya kerja di Jayapura, lalu pulang dulu untuk menyaksikan gerhana matahari bersama Dian. Sekaligus momen gerhana matahari ini saya gunakan untuk melamar,” ujar laki-laki yang bekerja sebagai guru itu.

Nanang menuturkan, dia dan Dian berpacaran sejak 2011 lalu. Mereka kenal saat masih kuliah di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Setelah bekerja, dia memang sudah lama memiliki keinginan melamar Dian. 

Namun, dia mengaku belum menemukan saat yang tepat. Setelah mendengar ada informasi gerhana matahari, terbersit dibenaknya untuk melamar Dian saat momen langka tersebut. Terlebih beberapa kawannya juga mendukung rencana tersebut.

”Ini kan termasuk momen langka, tidak setiap tahun bahkan puluhan tahun bakal terulang lagi. Jadi saya kepikiran melamar saat gerhana di Tugu Jogja. Kota yang mempertemukan cinta kami,” ungkap Nanang.

Selanjutnya, dia telah merencanakan dalam waktu dekat akan melangsungkan pernikahan dengan Dian. Kemungkinan sekitar empat bulan lagi. ”Saya sih inginnya secepatnya, tapi paling cepat empat bulan lagi,” terangnya.

Dia berharap, hubungannya bisa langgeng tidak hanya sampai jenjang pernikahan. Tapi juga bisa sampai tua hingga maut memisahkan. Sehingga akan ada kisah yang dapat diceritakan kepada anak cucu-cucunya kelak.

“Biar bisa jadi cerita ke anak cucu. Kalau bapaknya atau kakeknya melamar saat gerhana matahari di Tugu Jogja,” tuturnya.

Nah, bagi para jomblo yang ingin membuat prosesi serupa? Bisa mulai mencari pasangan dan rencanakan melamar pasangan dari saat ini. Sebab, menurut perhitungan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), tujuh tahun lagi gerhana matahari total akan bisa dijumpai lagi di Indonesia. (riz/ila)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SIMAK! Cerita Si Ganteng Ini yang Keliling Dunia hanya Modal Ngamen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler