jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus memantau perkembangan insiden tumpahnya minyak mentah Pertamina di Karawang, Jawa Barat.
Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK Karliansyah mengaku sudah mendapat laporan dari tim di lapangan terkait insiden itu.
BACA JUGA: KLHK Gelar Workshop Jaring Solusi Tangani Sampah Laut
“Laporan di lapangan sudah ada dua desa di Kabupaten Bekasi, enam desa di Karawang yang telah tercemar tumpahan minyak,” kata dia kepada wartawan, Kamis (25/7).
Untungnya kata Karliansyah, masyarakat bergerak cepat dan langsung mengeruk tumpahan minyak itu.
BACA JUGA: Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah Kunci Sukses KPH
Karliansyah menambahkan, tim KLHK telah ke lapangan, namun karena suasana belum bisa diatasi sehingga tidak bisa terlalu dekat dengan lokasi tumpahan.
"Secara umum kami minta kepada Pertamina untuk menutup, dan kedua mengendalikan tumpahan itu, sebab mereka informasikan kejadiannya di laut dalam dan secara bertahap sudah ditanggulangi," sambung Karliansyah.
BACA JUGA: KLHK Dapat Dukungan Penuh dari Polri, KPK, Kejagung Hingga PPATK
BACA JUGA: Pertamina Maksimalkan Atasi Tumpahan Minyak di Karawang
Dari hasil pemantauan tim Pertamina di lapangan, tumpahan akibat kebocoran pipa itu bisa ditutup pada akhir Agustus 2019. Pemerintah juga telah meminta Pertamina untuk melakukan langkah cepat.
"Kami minta Pertamina pertama tadi bagaimana caranya itu secepatnya bisa ditutup, yang kedua bisa dikendalikan," tandas dia. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KLHK: Dalam 4 Tahun Karhutla Turun 90 Persen
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan