JAKARTA - Penerbangan jamaah haji Indonesia ke Tanah Suci akhirnya dituntaskan kemarin (11/11)Garuda Indonesia sebagai maskapai utama penerbangan haji nasional menuntaskan layanan penerbangan haji fase I atau tahap keberangkatan dari 10 embarkasi dengan menerbangkan 119.622 calon haji dalam 308 kloter
BACA JUGA: Mereka yang Terseret Gayus
Maskapai pelat merah itu mengklaim, pelayanan penerbangan dilakukan dengan tingkat ketepatan waktu sebesar 92,26 persen."Penerbangan terakhir yakni kloter 44 dengan penerbangan GA-1505 diberangkatkan dari Makassar pada pukul 13.24 WITA Rabu (10/11) dan tiba di Jeddah Kamis (11/11) pada pukul 03.00 waktu setempat dan mengangkut 239 calon haji," jelas VP Corporate Communication Garuda Indonesia Pujobroto di Jakarta Kamis (11/11) kemarin.
Menurutnya, tingkat ketepatan waktu sebesar 92,26 persen berhasil dicapai maskapai tersebut meskipun rute penerbangan haji di wilayah Solo dan sekitarnya sempat terganggu abu vulkanik letusan Gunung Merapi
BACA JUGA: Dua Hari Lagi Pendataan Ternak Tuntas
Garuda menerbangkan calon haji dari 10 embarkasi dengan pembagian, yaitu 4.157 calon haji (13 kloter) dari Banda Aceh, 8.330 (19 kloter) dari Medan, 7.704 (21 kloter) dari Padang, 7.548 (21 kloter) dari Palembang, 23.062 (51 kloter) dari Jakarta, 33.492 (88 kloter) dari Solo, 8.645 (19 kloter) dari Surabaya, 5.380 (16 kloter) dari Banjarmasin, 5.624 (16 kloter) dari Balikpapan, dan 15.680 (44 kloter) dari Makassar
Pemberangkatan penerbangan haji dimulai sejak 11 Oktober lalu hingga Rabu (10/11)
BACA JUGA: Ada Perwira Backup Gayus
Layanan penerbangan fase II atau tahap kepulangan akan dimulai pada 21 November hingga 20 Desember mendatang"Untuk melayani penerbangan haji 1431 H ini, Garuda mengoperasikan 15 pesawat berbadan lebar (wide body) yang terdiri dari empat pesawat Boeing 747, satu Boeing 767, enam Airbus 330-300, dan empat Airbus 330-200," jelas Pujobroto.Maskapai tersebut menugaskan 814 awak kabin yang 90 persen diantaranya merupakan hasil rekrutmen dari masing-masing daerah embarkasi untuk melayani penerbangan tersebutHal itu dilakukukan untuk mengatasi kendala komunikasi lantaran sebagian besar calon haji hanya mampu berbahasa daerah.
Dari Arab Saudi dilaporkan, ribuan jamaah Indonesia dan berbagai negara kemarin berjam-jam tertahan di Terminal Haji Bandara King Abdul Aziz, JeddahKarena bus yang akan mengangkut mereka ke Makkah tidak tersediaHal itu karena jelang penutupan bandara haji closing date, jumah jamaah yang tiba di Jeddah mencapai puluhan ribu orang.Banyaknya jamaah ini belum diantisipasi baik oleh pemerintah Arab Saudi"Bus yang disediakan habis karena saking banyaknya jamaah," ujar Kepala Daker Jeddah Ahda Barori ketika dihubungi dari Jakarta.
Untuk bisa keluar dari bandara, kata Ahda, jamaah terpaksa menunggu kedatangan bus yang kembali dari MakkahRata-rata jamaah harus menunggu sekitar empat jam di ruang transitJamaah asal Indonesia yang sempat mengalami keterlambatan pemberangkatan ini antara lain dari kloter 87 dan 88 Embarkasi Surabaya (SUB) serta UPG 43.
Karena banyaknya jamaah yang menunggu bus, penumpukan di ruang transit di bandara King Abdul Azis kemarin tak terhindarkanMenurut Ahda, selain persoalan kekurangan bus, penumpukan ini terjadi karena rata-rata jamaah asal Timur Tengah masuk ke Tanah Suci jelang closing date"Kalau pemeriksaan di imigrasi tidak ada masalah, hanya di luar (transit) saja," kata Ahda.
Pelayanan transportasi bagi jamaah haji termasuk dari Indonesia ditangani langsung oleh pemerintah Arab SaudiJumlah bus yang disediakan sebenarnya sudah berjumlah ribuan armada dan diparkir didekat terminalNamun jumlah jamaah kemungkinan di atas perkiraan pemerintah Arab SaudiTahun ini jumlah jamaah haji seluruh dunia diperkirakan mencapai 2,5 orangBanyaknya jamaah ini lantaran tahun ini tak ada ancaman penyakit, keamanan serta adanya penambahan kuota dari Arab Saudi sendiri(zul)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hakim MK Shock dengan Isu Suap
Redaktur : Tim Redaksi