jpnn.com, BANDA ACEH - Satu kapal nelayan bernama KM Erandora dengan 27 anak buah kapal (ABK) tenggelam di sekitar perairan Pulau Aceh, Aceh Besar, Jumat (10/8).
Kapal tenggelam setelah di bawah palka mengalami kebocoran.
BACA JUGA: Jasad Korban Kapal Tenggelam di Johor Dipulangkan ke Bireuen
”Sehingga air laut memasuki ruang mesin," kata Maijuli, 40, nahkoda kapal nahas tersebut.
Meski demikian, seluruh ABK KM Erandora berhasil diselamatkan.
BACA JUGA: Bawa 2 Kg Sabu-sabu dalam Mobil, Aipda ID Ditangkap di Aceh
Nelayan asal Lampaseh, Banda Aceh itu menyebut KM Erandora yang mereka tumpangi tak terselamatkan.
"Tenggelam sekitar 39 mil dari Lampuyang, Pulau Aceh," sebutnya.
BACA JUGA: Menangkap Ikan Secara Ilegal, Warga Rusia Didenda Rp200 Juta
Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, 27 ABK berhasil diselamatkan KM Mutiara Jaya dan KM Nautica Line-1.
Mutiara Jaya mengevakuasi 23 nelayan, sementara Nautica Line empat orang.
Para ABK kapal milik Zainal Abidin itu, tiba di dermaga Lampulo, Banda Aceh, pukul 15.40 WIB, Sabtu (11/8).
Kecelakaan yang dialami KM Erandora diketahui setelah, Maujuli menghubungi sejumlah kapal di sekitarnya lewat radio maupun handphone, pukul 15.00 WIB, Jumat (10/8).
"Saat air laut memasuki ruang mesin, seluruh ABK berusaha mencari alat keselamatan jiwa seadanya yang berada di atas kapal dan menunggu datangnya bantuan," sebut Maijuli pada petugas.
Bantuan pertama datang dari KM Mutiara Jaya sekitar pukul 16.40 WIB, bantuan berikutnya datang sekitar sejam kemudian, Nautica Line evakuasi empat nelayan lainnya.
Sebelumnya, BMKG Aceh dan Instansi terkait dalam bidang kemaritiman, telah mengingatkan akan situasi cuaca buruk.
Bahkan pihak Posal Lampulo, Satpolairud, KSOP, PSDKP dan instansi yang terkait dalam kemaritiman di Banda Aceh telah memberi anjuran agar mengindahkan pentingnya keutamaan bagi keselamatan pelayaran. (ril/mai)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenag Aceh Digeledah, Kejati Bawa Sejumlah Dokumen
Redaktur & Reporter : Budi