''Kemungkinan koalisi itu sulit untuk direalisir karena persaingan internal diantara masing-masing partai Islam sangat luar biasa dan gagasan koalisi tersebut sudah tidak kontekstual lagi,'' kata Pramono, disela-sela acara Penobatan 15 Pemimpin Muda Berpengaruh 2008, bertempat di Ritz Carlton Place Jakarta, Selasa (16/12).
Dijelaskan Pramono, koalisi bukan persyaratan untuk bisa lolos jadi capres dan cawapresUndang-undang yang mengatur tentang persyaratan tersebut menegaskan bahwa yang lolos jadi capres dan cawapres adalah memperoleh 20 persen kursi di DPR atau mendapat 25 persen suara pemilih yang sah.
Alasan lain yang digunakan Pramono terkait dengan pesimismenya terhadap rencana koalisi partai-partai Islam babak II itu adalah mengamati sikap Partai PKS yang tidak happy dengan gagasan.
''Sepertinya Partai PKS akan lebih memilih berkoalisi dengan partai nasionalis-religius ketimbang partai-partai Islam sendiri," ujar Pramono Anum.
Menjawab pertanyaan, apakah manuver politik Din Syamsudin itu terkait dengan keinginannya untuk mendampingi Capres Megawati Soekarnoputri pada Pemilu 2009 mendatang, Pramono meminta agar pertanyaan tersebut ditanyakan langsung ke Din Syamsudin.
''Sebaiknya hal itu ditanyakan saja langsung ke Pak Din Syamsudin
BACA JUGA: Kiprah Politik Perempuan Masih Minim Kualitas
Yang pasti, siapapun bisa mendampingi Capres Ibu Megawati pada Pemilu 2009 mendatang sepanjang memenuhi kreteria yang disepakati," ujarnyaBACA JUGA: Bayar Sewa, PBB Cek Peralatan TNI
BACA JUGA: RI-Australia Siap Ekstradisi Buron
BACA ARTIKEL LAINNYA... AS Ajari RI Kalkulasikan Anggaran TNI
Redaktur : Tim Redaksi