jpnn.com - JAKARTA- Tim Pemenangan Pasangan Joko Widodo- Jusuf Kalla (Jokowi-JK) mengaku tak khawatir, saat disinggung soal merapatnya dukungan elite Fraksi Partai Demokrat ke kubu Prabowo-Hatta.
Dukungan kepada Prabowo-Hatta itu sendiri 'dipimpin' oleh Ketua Fraksi PD Nurhayati Ali Assegaf.
BACA JUGA: Jaksa KPK Makin Yakin MS Kaban Terima Uang Anggoro
"Bukannya mau ikut campur urusan elite Demokrat. Namun saya pikir dukungan tersebut tidak memiliki efek apa-apa," ujar Juru Bicara Tim Jokowi-JK, Poempida Hidayatullah, di Jakarta, Rabu (18/6).
Poempida juga mengamini ucapan Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul yang kabarnya sempat menyatakan, bahwa sejumlah rekan sefraksinya yang mendukung Prabowo-Hatta, adalah caleg-caleg gagal nan sedang berusaha agar diakomodir jika pasangan nomor urut satu tersebut menang pilpres.
BACA JUGA: Kejagung Ragukan Kesahihan Transkrip Pembicaraan Basrief dengan Megawati
"Dukungan dari elite PD kepada pasangan Prabowo-Hatta, yang koalisinya sudah sangat gemuk, malah tidak ada manfaatnya," kata Poempida.
"Langkah yang diambil mereka itu redundant (mubazir), tak beri signifikansi apa-apa. Ini sebuah langkah redundant bagi elite Demokrat yang tak menguntungkan bagi partainya, dan takkan bisa membawa efek ke Prabowo Hatta," ujar Poempida.
BACA JUGA: Pengamat: Serangan ke Jokowi Dirancang Matang dan Sistematis
Poempida kembali membenarkan pernyataan dari Ruhut, karena memang sebagian besar elite Fraksi PD yang terang-terangan mendukung Prabowo-Hatta itu, bukan lagi orang-orang yang terpilih.
"Ini kan hanya tambah sumpek koalisi elite di sana. Lucu juga belakangan karena ini sudah injury time," ujarnya.
Poempida justru mengapresiasi sikap Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono, yang menegaskan sikap netral dalam Pilpres 2014 ini.
Hal itu penting, agar pilpres tidak diwarnai ketidakjujuran akibat keberpihakan kekuasaan.
"Saya apresiasi SBY karena berposisi netral. Sebagai orang yang berkuasa, tak mungkin maju capres, dia memilih netral. Itu sangat bagus posisinya. Karena ada dua kubu di luar dirinya, jadi netral," kata Poempida.
"Tapi dengan pernyataan baru elie Fraksi PD, bisa jadi dianggap permainan dua kaki. Ke publik seakan-akan netral."
Poempida juga membeberkan sejumlah hasil survei yang mengindikasikan bahwa sejumlah besar pemilih PD sudah mengarahkan dukungannya ke Jokowi-JK.
“Memang di survei pun, pemilih PD ada yang dukung kita (Jokowi-JK). Makanya dukungan elite DPR itu memang tak signifikan,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul menilai, dukungan kepada pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa dari para politisi Demokrat, bukanlah sikap resmi partai.
"Itu inisiatif masing-masing kader mengajak temannya, apalagi mereka sudah tidak terpilih lagi. Siapa tahu kan mereka terpanggil jadi salah satu menteri, komisaris BUMN (badan usaha milik negara), atau duta besar (jika Prabowo-Hatta terpilih)," kata Ruhut, Senin (16/6).
Mengacu pada hasil survei terbaru yang dirilis Indo Barometer, manuver elite PD memang bisa dilihat berseberangan dengan mayoritas arus bawah konstituen partai besutan SBY tersebut.
Menurut Direktur Ekskutif Indo Barometer M Qodari, sikap tegas Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyatakan pihaknya netral dalam Pilpres 2014 menjadikan mayoritas pemilih Demokrat leluasa menentukan pilihannya di pilpres.
Hal itu terbukti meskipun beberapa elite Demokrat mendukung pasangan Prabowo-Hatta, tetapi mayoritas pemilih Demokrat justru akan memilih pasangan Jokowi-JK.
Dalam survei Indo Barometer, pemilih Demokrat yang mendukung Jokowi-JK sebanyak 47,6 persen. Sementara yang mendukung Prabowo-Hatta hanya 36,6 persen saja, dan sebanyak 15,9 persen menyatakan belum memutuskan pilihannya.
"Dari data ini kalau netral seperti digariskan SBY, suara Demokrat banyak ke Jokowi-JK, yakni sebesar 47,6 persen,” kata Qodari. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Revolusi Mental Gagasan Jokowi Mirip Ajaran Sunan Gunung Jati
Redaktur : Tim Redaksi