Komandan Kapal Perang Jajaran TNI AL Diganti

Sabtu, 09 Januari 2016 – 03:10 WIB
Salam Komando Komandan KRI Tanjung Nusanive - 973 yang baru Letkol Laut (P) Rapy Ta"dung dengan Komandan KRI Teluk Amboina - 503 yang baru Letkol Laut (P) Mochammad Yunianto. FOTO: Kolinlamil for JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Komandan Satuan Lintas Laut Militer Kolonel Laut (P) Heri Widodo, memimpin upacara serah terima jabatan Komandan KRI Tanjung Nusanive – 973 dan Komandan KRI Teluk Amboina-503, di atas Geladak KRI Teluk Amboina - 503 yang sedang bersandar di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (8/1).

Letkol Laut (P) Rapy Ta’dung menjabat sebagai Komandan KRI Tanjung Nusanive - 973 yang baru menggantikan Letkol Laut (P) Jan Nouldy Tangka. Sedangkan Letkol Laut (P) Mochammad Yunianto, menjabat sebagai Komandan KRI Teluk Amboina – 503 yang baru menggantikan Letkol Laut (P) Rapy Ta’dung.

BACA JUGA: Polisi Blunder Kalau Jerat Ongen dengan Foto Bugil Anak Kecil

Letkol Laut (P) Mochammad Yunianto, sebelumnya menjabat sebagai Perwira Pelaksana (Palaksa) KRI Tanjung Nusanive - 973, sedangkan Letkol Laut (P) Jan Nouldy Tangka, selanjutnya menjabat sebagai Pasbin Inspektorat Kolinlamil.

Dansatlinlamil Jakarta Kolonel Laut (P) Heri Widodo, mengatakan serah terima jabatan di lingkungan TNI AL merupakan hal yang biasa dan rutin diselenggarakan sesuai dengan tuntutan organisasi serta memberikan kesempatan bagi perwira pilihan untuk mengembangkan kepemimpinannya dalam melaksanakan tugas-tugas yang diemban.

BACA JUGA: KY Tak Mau Gegabah Putuskan Kasus Hakim Parlas Nababan

“Jabatan Komandan KRI merupakan jabatan yang sangat strategis, dan memiliki kewenangan serta power yang sangat luas. Makanya berbanggalah perwira yang dipercaya TNI AL dan negara untuk menjadi seorang Komandan KRI,” ujar Alumni AAL 38 ini.

Lebih lanjut, Heri Widodo mengatakan seorang Komandan KRI harus mengetahui, menguasai dan memahami kondisi peralatan serta kondisi seluruh anak buah dengan segala permasalahannya yang ada pada mereka.

BACA JUGA: Kapolri Sebut Skandal Papa Minta Saham Bukan Tipidum

“Komandan itu harus dapat menjadi guru, bapak dan sekaligus sebagai atasan bagi seluruh anak buahnya. Oleh sebab itu, seorang Komandan harus bersikap dewasa, arif dan bijaksana,” tegas Heri Widodo seperti siaran pers Kepala Dispen Kolinlamil, Letkol Laut (KH) Bazisokhi Gea.

“Cermati setiap situasi yang ada dan antisipasi terhadap kemungkinan-kemungkinan yang terjadi sesuai dengan perkembangan lingkungan startegis yang ada,”

KRI Tanjung Nusanive dengan nomor lambung 973 adalah salah satu kapal angkut milik TNI AL yang sebelumnya adalah kapal angkut penumpang sipil milik PELNI yang bernama KM Kambuna. Setelah diserahkan kepada TNI AL kapal ini dinamakan KRI Tanjung Nusanive.

Kapal ini memiliki ukuran panjang seluruh 144 m, lebar 23 m, draft 5,9 m, DWT 3400 ton, GRT 3947,80 ton, dan NRT 8583,82 ton, dengan kapasitas penumpang (sewaktu menjadi kapal sipil) Kelas 1: 100 orang, Kelas 2: 200 orang, Kelas 3: 300 orang, Kelas 4: 472 orang, dan Kelas Ekonomi: 500 orang. KRI Tanjung Nusanive dibuat pada tahun 1984 dan mulai dioperasikan 25 Maret 1984.

Sedangkan KRI Teluk Amboina 503 kapal jenis Landing Ship Tank (LST) buatan Jepang tahun 1960 yang berada di bawah pembinaan Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Jakarta ini, memiliki spesifikasi berat 4198 ton dan dilengkapi dengan fasilitas yang mampu mengangkut pasukan dan material TNI serta memiliki kemampuan kecepatan berlayar sampai dengan 8 knot atau 8 mil per jam.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hidayat Nur Wahid: Kalau Mau Reshuffle, Jokowi Harus Tepati Janji


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler