Komisi IV DPR RI Apresiasi Klinik Agro Ekspor di Karantina Pertanian

Selasa, 22 Februari 2022 – 17:10 WIB
Komisi IV DPR RI apresiasi klinik agro ekspor di karantina pertanian. Foto: dok Kementan

jpnn.com, DELI SERDANG - Anggota Komisi DPR IV RI mengapresiasi hadirnya klinik argo ekspor sebagai ruang konsultasi untuk mempermudah akses informasi, edukasi bagi para petani, dan pelaku usaha.

Mereka menyebutkan karatina pertanian juga harus menyiapkan Smart Green House dan Kebun Tani khusus untuk komoditas unggulan ekspor.

BACA JUGA: Luncurkan Buku Candradimuka Pendidikan Vokasi Pertanian, Kementan Ingin Ciptakan Petani Profesional

Apresiasi itu diberikan saat anggota Komisi IV DPR tengah melakukan kunjungan kerja reses masa persidangan ke-III tahun 2021-2022 di Sumatera Utara.

"Karantina Pertanian menjadi ujung tombak keberterimaan produk pertanian kami di negara tujuan ekspor. Dengan layanan ini tentu bisa langsung membantu masyarakat," kata Anggia Erma Rini, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI selaku ketua tim.

BACA JUGA: Bantu Stabilkan Harga, Kementan Bakal Serap Telur dari Peternak Rakyat

Menurut Anggia, lahan subur dan kondisi alam yang menguntungkan, maka komoditas pertanian tanah air harus digarap dengan baik agar bisa memenuhi kebutuhan pangan masyarakat sekaligus permintaan pasar diluar negeri.

"Untuk itu, diperlukan kerja sama dan dukungan semua pihak agar pertanian kami tetap unggul," tambahnya.

BACA JUGA: Kementan Tingkatkan Produksi Pertanian sebagai Bantalan Ekonomi Nasional

Secara memerinci, Kepala Karantina Pertanian Medan, Lenny Harahap yang mendampingi memaparkan klinik agro ekspor dan kebun tani ekspor saat ini tengah digarapnya.

"Kami dapat mengetahui secara riil komoditas yang tengah menghadapi hambatan dalam ekspor. Contohnya, talas beneng dan porang yang saat ini tengah kami tanam di kebun ekspor tani,".

"Kami tunjukan proses budi daya dan perlakuan yang baik agar terhindar dari hama sehingga dapat diterima dinegara tujuan," kata Lenny.

Diketahui, dari data lalu lintas komoditas pertanian melalui Karantina Pertanian, tercatat adanya peningkatan nilai ekspor pertanian di tahun 2021 sebesar 14,08%, yakni ekspor sub sektor perkebunan, hortikultura, tanaman pangan, peternakan, dan kehutanan di tahun 2021 yang mencapai Rp 3,867 triliun.

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan capaian di tahun 2020 yang hanya Rp 3,323 triliun.

Menjaga Keberlanjutan Komoditas

Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian Bambang menyebutkan bahwa upaya peningkatan ekspor dilakukan secara simultan baik di on-farm dan off-farm.

"Secara khusus, karena Barantan berada diujung proses, Bapak Menteri Pertanian (SYL) menugaskan kami untuk mengawal program strategis ini," jelas Bambang.

Dia dan jajarannya fokus penguatan sistem perkarantinaan dengan langkah operasional pada ekspor berupa pendampingan untuk pemenuhan persyaratan teknis pelaku usaha, percepatan layanan sertifikasi, penguatan sinergisitas dengan entittas terkait, harmonisasi protokol, dan aturan ekspor dengan negara tujuan.

"Kinerja ekspor yang terus menunjukan tren yang positif, masyarakatpun bisa turut menjaga keberlanjutan pertanian dengan melaporkan saat melalulintaskan agar makin mendunia," pungkas Bambang. (mrk/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Manfaatkan Teknologi Radiasi Sinar Gamma untuk Genjot Produksi Porang


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler