jpnn.com, JAKARTA - Lahir sebagai orang Batak membuat kepribadian Komisioner KPU Evi Novida Ginting Manik sangat keras. Dalam berbicara pun, suaranya lantang.
Karena itu, dia sering dikira marah-marah saat ngomong dengan lawan bicaranya.
BACA JUGA: Komisioner KPU: Tak Ada Waktu Lagi untuk Berleha-Leha
”Suara saya seperti ini. Kalau keras bukan berarti marah,” ujar mantan ketua KPU Kota Medan (periode 2009–2013) itu.
Evi menyatakan, nada bicaranya yang tinggi bukanlah dibuat-buat. Namun, memang bawaan sejak kecil. Meski keras, tambah dia, jiwa feminin dan humanisnya tidak berarti tidak ada.
BACA JUGA: Ingat, Hubungan KPU-Bawaslu Terkesan Kurang Baik
”Hati saya baik kok,” ujarnya berkelakar.
Saat ini sarjana administrasi negara USU tersebut menjadi satu-satunya perempuan di antara tujuh pimpinan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
BACA JUGA: Dua Komisioner KPU Halteng Dilaporkan ke KPU RI
Kehadiran perempuan kelahiran Medan, 11 November 1966, itu dalam forum pimpinan KPU bisa menjadi pembeda di antara enam laki-laki lainnya. (far/c10/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fadli Pesimistis Orang Partai Bisa Jadi Komisioner KPU
Redaktur & Reporter : Adil