jpnn.com, JAKARTA - Kompolnas tengah mengusut laporan dari keluarga mendiang Nofryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang merasa adanya perilaku arogansi dari anggota kepolisian.
Hal itu disampaikan Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto setelah pihaknya bertemu dengan keluarga mendiang Brigadir J di Jambi.
BACA JUGA: Polri Resmi Kabulkan Permohonan Autopsi Ulang Keluarga Brigadir J
Benny mengaku pihaknya mendengarkan cerita dari pihak keluarga hingga mendatangi secara langsung pemakaman Brigadir J.
"Kami mendengarkan cerita secara runut sejak berita kematian, jenazah datang, serah terima jenazah, sampai dengan ke pemakaman," kata Benny di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (20/7).
BACA JUGA: Perkembangan Penyelidikan Komnas HAM tentang Kematian Brigadir J, Ada Temuan soal Luka
Eks Deputi Pemberantasan BNN itu menyatakan pihaknya mendengarkan keluhan keluarga perihal sikap aparat kepolisian yang dinilai arogansi saat menyerahkan jenazah Brigadir J.
Menurut Benny, hal itu perlu diusut guna mengetahui apakah perilaku anggota kepolisian sesuai standar operasional prosedur atau tidak.
BACA JUGA: Kompolnas Ungkap Keputusan Bersama dalam Gelar Perkara dengan Pengacara Brigadir J, Apa Itu?
"Itu salah satu yang akan menjadi bahan untuk didalami, diperiksa, apakah anggota sudah melakukan tugasnya sesuai SOP. Kemudian, kedua apakah sudah menunjukkan tindakan dan perilaku sebagai anggota Polri yang baik," tutur Benny Mamoto.
Di sisi lain, purnawirawan Polri dengan pangkat Irjen itu menerangkan bahwa Bareskrim akan menjadwalkan exhumation atau penggalian kubur terhadap jenazah Brigadir J atau yang tewas dalam insiden baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo.
Hal itu disampaikan Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto seusai menghadiri gelar perkara awal kasus dugaan pembunuhan berencana yang dilayangkan keluarga Brigadir J.
"Tindak lanjutnya adalah karena tadi dari pihak pengacara minta untuk ada exhumation, gali kubur dan autopsi ulang, akan segera dijadwalkan," kata Benny di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (20/7).
Menurut Benny, exhumation nantinya bakal melibatkan kedokteran forensik independen. Benny menilai hal itu bentuk transparansi penyidikan.
"Jadi, nanti tim akan melibatkan forensik independen, tidak hanya dari Pusdokes Polri," ujar Benny.
Alumnus Akpol 1977 itu mengatakan pihaknya sudah mendengar masukan dari pelapor yang kemudian ditindaklanjuti dengan membuat berita acara pemeriksaan (BAP).
"Data yang diberikan juga, saksi-saksi nantinya akan ditindaklanjuti," kata Benny. (tan/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Emrus Sarankan Tim Khusus Lakukan Ini Untuk Tepis Isu Liar di Kasus Penembakan Brigadir J
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga