JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mestinya membuat komposisi Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid kedua yang tidak jauh berbeda dengan komposisi KIB jilid pertamaPasalnya, pemerintahan SBY dalam lima tahun yang lalu dinilai sudah berhasil
BACA JUGA: Gaji Menteri Sedang Digodok
Buktinya, SBY bisa memenangkan pilpres 2009 dengan suara mayoritas lantaran rakyat melihat keberhasilan pemerintahan yang dipimpinnyaDengan alasan itu, Bachtiar mengaku heran, mengapa SBY malah merombak total kabinetnya yang sudah terbukti berkinerja baik
BACA JUGA: Suryadharma Ali Didesak Mundur
Dalam komposisi KIB jilid kedua, yang tiga menteri saja yang tetap dipertanhankan pada posisinya semula, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perdagangan Marie Elka Pangestu, dan Menteri Pekerjaan Umum Djoko KirmantoBACA JUGA: Terpidana BLBI akan Diekstradisi
"Ini sebenarnya perlu dijelaskan oleh SBY, mengapa pos-posnya itu digantiMestinya, kalau pemerintahannya sudah berhasil, pergantian kabinet tidak perlu dilakukan secara besar-besaranPos-pos yang ditempati menteri baru meski muka lama, itu belum tentu berhasilIni spekulasi," ungkpa Bachtiar Effendi dalam diskusi di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (24/10).
Dia memberi contoh menteri yang diganti, antara lain Menteri Luar Negeri Hasan WirajudhaMenurutnya, dalam lima tahun ini, diplomasi politik luar negeri yang dijalankan Deplu sudah berhasil menjaga citra RI di mata duniaTapi, ternyata Hasan malah digeser orang baru yakni Marty NatalegawaDia menduga, langkah SBY untuk merombak susunan KIB jilid pertama menjadi KIB jilid kedua ini semata-mata dalam rangka bagi-bagi kekuasaan"SBY ingin berbagi-bagi, digilir," ujarnya(sam/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DAK Malang Tersunat 13 Miliar
Redaktur : Soetomo