Komunitas asal Sudan Selatan yang sekarang bermukim di Sydney sekarang menghasilkan beberapa pemain bola basket berbakat, yang memenangkan beasiswa untuk berlatih dan belajar di Amerika Serikat.
Sebuah klub bola basket yang tidak terkenal di Sydney Barat adalah salah satu klub yang sekarang mendapat perhatian dari para pencari bakat dari Amerika Serikat.
BACA JUGA: Jumlahnya Kian Menurun, Kini Koala Dipasangi GPS
Klub Savannah Pride di Blacktown adalah klub yang semua pemainnya berasal dari Sudan Selatan.
Salah seorang pemain Savannah Pride sedang berlatih. (ABC News: Bridget Brennan)
BACA JUGA: Terhenti 8 Tahun, Australia Selatan dan Jawa Barat Kembali Jalin Kemitraan
Pelatih kepala di kub tersebut Mayor Chagai mengatakan sekitar 10 sampai 15 remaja dari komunitas Sudan Selatan pindah ke Amerika Serikat setiap tahun, setelah mereka mendapatkan beasiswa.
"Ini adalah kesempatan besar" kata Chagai.
BACA JUGA: SBY: Australia Akan Mendapat Manfaat Dari Pertumbuhan Kelas Menengah di Indonesia
"Ini memberikan pendidikan lebih baik, bermain basket lebih baik, dan karir sebagai pemain profesional."
Dia mengatakan para pemain ini sekarang berada di Kentucky, Florida dan Texas.
Pelatih tim Savannah Pride Mayor Chagai. (ABC News: Bridget Brennan)
Salah satu bintang muda asal Savannah Pride, Deng Gak baru saja berangkat ke Amerika Serikat setelah mendapatkan beasiswa untuk belajar di Blair Academy di New Jersey, sebuah akademi terkenal.
Dengan tinggi sekitar 207 sentimeter, Gak yang baru berusia 17 tahun dianggap memiliki potensi besar.
"Mereka ingin saya menjadi bagian dari program bola basket di sana, dan menyelesaikan dua tahun pendidikan di sana." kata Gak.
"Ini tentu saja apa yang saya inginkan, dan kita harus melakukan apa yang barangkali enggan dilakukan banyak orang lain, latihan di pagi hari."
"Saya selalu kembali ke sini (Blacktown), untuk bermian. Saya senang dengan suasana di sini."
Savannah Pride dibentuk oleh pengungsi asal Sudan Selatan Mayor Chagai (30 tahun) setelah dia tiba di Australia dari Sudan yang ketika itu dilanda perang saudara.
"Ini merupakan bagian dari kecintaan saya, dan juga klub ini bagian dari pendidikan dan kegiatan sosial."
Dia mengatakan semua anak-anak di sini datang dari keluarga yang melarikan diri dari Sudan sebelum Sudan Selatan mencapai kemerdekaan di tahun 2011.
"Kebanhyakan dari orang tua mereka melarikan diri dari bagian Sudan selatan ketika itu, dan beberapa anak-anak ini tiba bersama paman, atau tante mereka di Australia sementara orang tua mereka masih berada di Sudan Selatan." kata Chagai.
Deng Gak baru saja berangkat ke AS setelah mendapatkan beasiswa di New Jersey. (ABC News: Bridget Brennan)
Gak mengatakan para remaja asal komunitas Sudan Selatan tertarik dengan bola basket karena mereka memiliki 'ketrampilan alami'.
"Kami kurus dan tinggi. Kami bisa lari cepat, melompat tinggi, dan kami cocok untuk permainan seperti bola basket."
Savannah Pride adalah klub bola basket pertama yang terdiri dari warga Sudan namun sekarang mulai bermunculan yang lainnya.
Asosiasi Bola Basket Sudan Selatan di Australia mengatakan sekarang ini ada 1000 remaja yang terlibat.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Selandia Baru Tambahkan Rancangan Bendera Kelima