jpnn.com - SURABAYA boleh saja digelari sebagai kota paling gede nomor dua di Indonesia. Namun, modernitas itu tidak sepenuhnya berjalan seiring dengan pengetahuan masyarakatnya soal penataan keuangan.
Banyak kisah tentang keluarga yang selalu merasa kekurangan lantaran tidak bisa mengelola keuangan secara baik. Beberapa lagi begitu mudah terkena penipuan investasi bodong. ’’Sangat memprihatinkan,’’ kata Mimien Susanto, salah seorang anggota Komunitas Surabaya Cerdas Finansial.
BACA JUGA: Zahriyani Putri Agustin, Bocah Korban Penyanderaan Dramatis di Gresik
Keprihatinan itulah yang mendasari Mimien dan sejumlah koleganya untuk bergerak. Para perempuan dari berbagai latar belakang profesi tersebut sepakat membentuk sebuah komunitas. Mereka tidak sekadar ber-hahahihidan selfie-selfie happy. Yang mereka bayangkan adalah sebuah komunitas yang bisa mengelola dan merencanakan tata keuangan yang baik. Maka, terkumpullah 30 perempuan yang berhasil menyamakan visi berkomunitas.
Surabaya Cerdas Finansial pun berdiri pada Juni 2014. Ketika itu, mereka mengadakan pelatihan financial planning. Pembicaranya adalah Aidil Akbar Madjid dari Indonesia Sadar Finansial alias Insaf.
BACA JUGA: Tinggalkan Jejak Sejarah Kelahiran Pancasila
Mimien menuturkan, syarat untuk menjadi anggota komunitas itu cukup mudah. Yakni, harus benar-benar yakin dan konsen di bidang cerdas keuangan. ’’Cerdas keuangan itulah yang sebenarnya tidak diajarkan di sekolah. Hal semacam itu hanya dimiliki beberapa orang,’’ ujar alumnus Jurusan Administrasi Niaga, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang, tersebut.
Dengan mengundang Aidil Akbar, kata perempuan berkerudung itu, komunitas tersebut setidaknya bisa mendapatkan dua tujuan. Pertama adalah mengedukasi diri anggota komunitas itu sendiri. Setelah itu, mereka baru bertekad mengedukasi orang lain. Salah satu ilmu yang mereka dapat dari Aidil Akbar adalah keharusan perencanaan keuangan dan pengelolaan keuangan secara baik. Hal itu pula yang akan mereka bagikan kepada khalayak.
BACA JUGA: Strategi Perang dari Lantai 10
Visi komunitas tersebut begitu klop dengan Aidil Akbar. Menurut dia, sudah saatnya Surabaya memiliki orang-orang yang mau mengedukasi masyarakat di bidang keuangan. ’’Sebab, untuk jadi kaya itu nggak susah. Asalkan kita sadar dan cerdas finansial,’’ ungkapnya. Salah satu tip untuk itu adalah melakukan investasi secara benar dan sabar.
Mimien berharap pelatihan-pelatihan dalam komunitas tersebut bisa menelurkan orang-orang yang cerdas finansial. Mereka juga harus terjun ke masyarakat luas untuk mewujudkan sebuah kesejahteraan. ’’Harapan kami sederhana. Yakni, ingin masyarakat bisa mengelola keuangannya dengan baik,’’ kata Mimien. (rid/c15/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ikhlas Lepas Museum Seikhlas Lepas Kekasih Pergi
Redaktur : Tim Redaksi