Konflik KPK vs Polri Mereda, IHSG Rebound

Rabu, 28 Januari 2015 – 05:00 WIB
Konflik KPK vs Polri Mereda, IHSG Rebound. Foto JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Tensi politik di Tanah Air yang menurun memberikan angin segar bagi perdagangan di bursa saham. Seiring dengan meredanya persinggungan antara dua lembaga penegak hukum antara Komisi Pemberantasan Korupsi dengan Polri, nampak terjadi pergerakan fluktuatif di hampir sepanjang perdagangan, indeks harga saham gabungan (IHSG) akhirnya berhenti di zona hijau.

Pada penutupan perdagangan sore ini (27/1) IHSG naik 17,125 poin (0,33 persen) ke level 5.277,149 dan indeks LQ45 naik 3,066 poin (0,34 persen) ke level 916,098.

BACA JUGA: Ingatkan Ditjen Pajak Tak Sepelekan Kesejahteraan Pegawai

Frekuensi transaksi perdagangan reguler hari ini mencapai 223.384 kali dengan volume 4,075 miliar saham atau Rp 4,958 triliun. Sebanyak 196 saham naik, 112 saham turun, dan, selebihnya stagnan.

Saham-saham yang masuk daftar top gainers antara lain, Gudang Garam (GGRM) naik 1.400 (2,45 persen) ke level 58.500. Indofood CBP (ICBP) naik 250 (2,66 persen) ke level 14.475. Surya Toto (TOTO) naik 325 (8,62 persen) ke level 4.095. AKR Corporindo (AKRA) naik 175 (3,93 persen) ke level 4.630.

BACA JUGA: Izin Ekspor Konsentrat Freeport Melanggar UU

Sebaliknya, saham-saham turun dengan nilai paling dalam (top losers), Mayora Indah (MYOR) turun 775 (3,23 persen) menjadi 23.250. Mandom Indonesia (TCID) turun 500 (18.000) menjadi 2,70 persen). Impact Pratama (IMPC) turun 425 (6,88 persen) menjadi 5.750. Samudera Indonesia (SMDR) turun 400 (3,48 persen) menjadi 11.100.

Kenaikan IHSG hari ini sesuai perkiraan mayoritas analis. Tim Analis PT Valbury Asia Securities menyatakan perseteruan antara KPK dengan Polri yang sempat membuat kepanikan di pasar tensinya cenderung mereda dibandingkan sebelumnya. ”Awalnya, pelaku pasar cemas perseteruan KPK dan Polri memicu lemahnya kepastian hukum di Indonesia karena keduanya sebagai lembaga penegak hukum.”

BACA JUGA: Garuda Indonesia Belum Bisa Mengudara di Amerika

Dari global, sentimen berasal dari Yunani. Benoit Coeure, anggota dewan kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB), menegaskan bahwa nasib Yunani berada di tangan pemerintahannya sendiri. ECB tidak akan ikut campur dengan keputusan pemerintah Eropa soal wacana pemangkasan utang negara.

Partai anti penghematan anggaran, Syriza, memenangkan pemilu yang digelar akhir pekan lalu. Fakta ini membuat pelaku pasar khawatir dengan stabilitas ekonomi zona Euro dan nasib utang piutang antara Yunani dan otoritas kawasan.

”Namun, kecemasan yang membayangi ECB adalah persoalan utang Yunani, setidaknya harus menjadi bagian pengambilan keputusan nantinya. Apakah Yunani membutuhkan keringanan dalam pembayaran hutangnya? ECB kemungkinan tidak akan membiarkan surat utang Yunani yang dimiliki oleh ECB terkena potongan,” ulasnya.(gen/dio)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 80 Persen Saham Freeport Milik AS, 34 Persen Pekerja Dari Papua


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler