jpnn.com, JAKARTA - Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya terus memeriksa tersangka kasus penembakan gedung DPR, IAW dan RMY. Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, pelaku menembakkan hampir 300 peluru di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta, Senin (15/10).
"Pas di lapangan tembak, pelaku kan membeli sembilan dus (peluru), tiap dusnya ada 50 butir. Dia sudah menembakkan 290-an (peluru) lebih," papar Argo di Polda Metro Jaya, Kamis (18/10).
BACA JUGA: PMJ Segera Gelar Rekonstruksi Penembakan Gedung DPR
Pada penembakan pertama, pelaku melakukannya dengan tepat sasaran tanpa melenceng jauh. Namun, pada akhir tembakan, senjata api jenis Glock 17 dipasangi perangkat tambahan bernama switch auto.
Dengan perangkat tambahan itu maka peluru yang keluar akan lebih banyak dari mode normal. Pelaku pun mulai gugup hingga kehilangan kendali saat menembak kembali.
BACA JUGA: Usul Teranyar Fahri Hamzah Sikapi Kasus Peluru Nyasar
"Peluru yang ditembakkan tak terkontrol karena tersangka kaget tiba-tiba terjadi tembakan bertubi-tubi ke arah atas, padahal hanya sekali menekan pelatuk," sambung Argo.
Tersangka berinisial IAW mengaku memasukkan empat butir peluru pada tembakan terakhir. Namun, pada kenyataannya, polisi menemukan lima butir peluru dan enam bekas tembakan di Gedung DPR RI.
BACA JUGA: Puluhan Polisi Sisir Gedung DPR Cari Bekas Tembakan
"Kami masih mendalami berapa sebenarnya peluru yang ditembakkan," tandas Argo.(cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kok Sewot DPR Mau Pakai Kaca Antipeluru?
Redaktur : Tim Redaksi