Konon Korban Tragedi Kanjuruhan Dipungut Biaya Berobat, Khofifah Bereaksi Tegas

Selasa, 18 Oktober 2022 – 07:01 WIB
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa soal korban tragedi Kanjuruhan Foto/ilustrasi: Arry Saputra/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa bereaksi merespons kabar korban tragedi Kanjuruhan Malang dipungut biaya setelah berobat di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA).

Khofifah pun meminta Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) yang menerima kabar itu melakukan penelusuran.

BACA JUGA: Tragedi Kanjuruhan, Kementerian PPPA Sebut 43 Anak Meninggal Dunia

"Saya rasa Komnas HAM bisa dengan mudah tanya kepada keluarga korban yang sekarang dirawat," kata Khofifah di Surabaya, Senin (17/10).

Menurut Khofifah, bagi korban dirawat selain di RSSA, dia mengaku tidak mengetahuinya.

BACA JUGA: Aksi Solidaritas, Seejontor FC Buka Penggalangan Dana untuk Korban Kanjuruhan

"Kalau tidak dirawat di RSSA, saya tidak tahu. RSSA itu, kan, milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur, semua dalam konsolidasi saya," lanjutnya.

Hal itu disampaikan Khofifah menanggapi pemberitaan Komnas HAM yang menyatakan Pemprov Jatim menghentikan pembiayaan korban luka-luka tragedi Kanjuruhan, Malang akibat data yang simpang siur.

BACA JUGA: Ungkap Krisis Global di Depan Mata, Gubernur Khofifah: IKI Jawabane Jatim

Dalam pemberitaan itu, komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyebut akan menelusuri kebenaran informasi tersebut.

Choirul Anam mengaku menyayangkan jika informasi yang diterimanya benar, mengingat korban luka-luka jumlahnya banyak.

Namun, Gubernur Khofifah menyatakan seluruh biaya korban tragedi Kanjuruhan yang dirawat di RSSA ditanggung Pemprov Jatim.

"Saya sudah koordinasi dengan Direktur RSSA Malang Dr Kohar Hari Santoso. Semua pasien tragedi Kanjuruhan baik yang sedang dirawat inap atau hendak kontrol di RSSA Malang dipastikan semuanya tidak dibebankan biaya atau gratis," tuturnya.

Sementara itu, Kohar menjelaskan pasien baru yang datang ke RSSA dengan mengaku korban tragedi Kanjuruhan, terlebih dahulu akan diminta melengkapi beberapa persyaratan.

"Jika persyaratan terpenuhi maka pasien tragedi Kanjuruhan, baik yang sedang dirawat maupun datang untuk kontrol akan diberikan pelayanan secara gratis," ujarnya.

Data terakhir korban tragedi Kanjuruhan yang diterbitkan Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Malang 754 orang, terdiri atas luka ringan 596 orang, luka berat 26 orang, dan meninggal dunia 132 orang. (antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Irjen Teddy & Mami Linda soal Operasi Narkoba 2 Ton di Laut China Selatan


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler