JAKARTA - Dua orang anggota DPR sesama dari daerah pemilihan Sulawesi Tenggara, Andi Rahmat (AR) dan Wa Ode Nurhayati (WON) punya hubungan dalam kasus dugaan gratifikasi Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (DPPID) tahun anggaran 2011Kontraktor yang mengaku menyerahkan uang ke Andi Rahmat menyebutkan bahwa legislator dari Partai Demokrat itu menyerahkan uang ke Wa Ode yang kini sudah ditetapkan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
BACA JUGA: Pengamanan Natal Diminta Tiru Manado
Menurut pengusaha konstruksi asal Sulawesi Tengah yang enggan namanya dipublikasikan, pengakuan AR tersirat dalam short message service (SMS) yang kirim ke handphone para kontraktor
BACA JUGA: Disebut Mangkir di Persidangan Suap, Tamsil Sesalkan KPK
"Ada dua sms yang kami terima
BACA JUGA: Bank Dunia Dorong Kesetaraan Gender di Indonesia
Jadi jangan lagi AR menyangkal bahwa seolah-olah ia tidak menerima uangItu sama saja mengelabui masyarakatJangan sok sucilah," kata kontraktor kepada JPNN di Jakarta, Senin (19/12)SMS pertama AR menurut kontraktor berbunyi "WON bilang ke saya (AR) bahwa WON akan kembalikan, hanya waktunya yang tepat dari segi keamananKalau teman dari Palu (ibu kota Sulawesi Tengah) mau dapatkan uangnya harus tenang dan tidak bikin panas"
Setelah AR terus didesak, SMS kedua kembali menyusulPesannya lebih pendek dari SMS yang pertama"Iya, saya (AR) juga tekankan WON," begitu kata si kontraktor.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, AR bertemu dengan para pengusaha yang meminta uangnya dikembalikan senilai Rp 2,7 miliarUang tersebut dikumpulkan dari beberapa pengusaha untuk memuluskan proyek DPPID di Badan Anggaran (Banggar) DPRAR ditagih di sebuah kafe di Plasa Senayan, Rabu (14/12) pekan lalu
Namun AR membantah bila dirinya bertemu dengan pengusaha yang meminta uangIa mengatakan bahwa dalam pertemuan itu hanyalah aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang mencoba memediasi pengembalian uang yang diserahkanAR yang duduk di Komisi XI membidangi keuangan juga berkilah bahwa uang itu tidak pernah sampai kepadanyaUang itu kata dia, justru diambil sendiri oleh kawan pengusaha untuk dijadikan modal usaha dan tidak ada hubungannya dengan WON.
Kendari Pos yang mencoba menghubungi AR terhadap informasi yang disampaikan kontraktor belum bisa dikonfirmasiEmpat nomor telepon genggam miliknya tidak aktif
Terpisah, WON yang dihubungi mengaku tidak ingin berpolemik terhadap pengakuan kontraktorIa menyarankan lebih baik masalahnya dibawa ke ranah hukum daripada saling berbantahan
"Maaf, saya gak mau menanggapi hal-hal yang berbau fitnahSilahkan bawa ke ranah hukumSaya tidak pernah ada transaksi anggaran dengan siapapun untuk apapun," ucapnya
Pada kesempatan yang sama, kontraktor kembali menegaskan bahwa pertemuan di Plaza Senayan tidak ada yang menjebak ataupun merekayasaKehadiran Wakil Ketua DPD, La Ode Ida saat itu hanya karena kebetulan"Lillahi Ta"ala, tidak ada yang menjebak atau merekayasaKebetulan saja karena kita bertemuAndi Rahmat jangan mencoba mengelabui masyarakat dengan merasa ia dijebak," ucapnya(awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Saksi Catut Nama Muhaimin untuk Urusan Duit
Redaktur : Tim Redaksi