Kontras Sebut Polisi Lamban Tangani Sembilan Kasus Penculikan di Batam

Sabtu, 28 Februari 2015 – 03:50 WIB
Ilustrasi

jpnn.com - BATAM  - Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) ikut prihatin dengan kasus hilangnya dua warga perumahan Pluto, Tanjunguncang sejak dua pekan lalu. Menyusul ditemukan sosok mayat yang disinyalir mirip dengan salah satu korban yang hilang bernama Novendri Putra.

Badan pekerja Kontras akhirnya memilih melakukan investigasi di Batam sejak Jumat pagi (27/2). Koordinator Badan Pekerja Kontras, Haris Azhar mengatakan, pihaknya tengah mengumpulkan data dan keterangan dari berbagai pihak terkait masalah tersebut.

BACA JUGA: Said Agil Satu Sel Bersama 49 Tahanan Pidana Umum

"Kasus ini sangat serius,” ujar Haris Azhar kemarin.

Menurut Haris berdasarkan data awal yang telah dikumpulkan, hilangnya Novendri cs terindikasi dilakukan orang-orang terlatih.

BACA JUGA: Arsitektur Gedung Puswil Pekanbaru Terbaik se ASEAN

Kontras juga menyoroti lambannya polisi menangani kasus ini dimana polisi tak kunjung menunjukkan kemajuan berarti atas penyidikan kasus itu. Padahal, sembilan orang korban penculikan sudah melaporkan kejadian secara rinci.

Indikasi keterlibatan aparat keamanan menurut Haris bukan alasan bagi polisi untuk tidak menyidik perkara yang menimbulkan korban sipil tersebut.

BACA JUGA: Sadis, Kepala Pria Ini Ditusuk Obeng Lalu Dibakar

Haris bahkan kuatir kasus di Batam ini mirip dengan peristiwa di LP Cebongan, Yogyakarta, beberapa waktu lalu.

Terpisah, Kapolresta Barelang Kombes Asep Safrudin mengklaim hingga saat ini pihaknya belum bisa menyimpulkan identitas korban pembunuhan yang mirip dengan warga Tanjnunguncang bernama Novendri Saputra yang hilang dari rumahnya sejak 13 Februari lalu.

Polisi kata Asep tak ingin gegabah menyelidiki identitas jenazah mirip Novendri tersebut meskipun sidik jari korban sudah diambil, namun polisi masih mengumpul fakta-fakta lain untuk memastikan identitas siapa pria naas tersebut.

"Belum, jangan dulu berandai-andai, biarkan polisi bekerja dulu, sidik jari belum seratus persen cocok loh," ujar Asep Jumat (27/2).

Selain sidik jari belum menunjukan hasil positif identitas korban, polisi juga masih akan menempui beberapa tahapan penyelidikan untuk memastikan siapa identitasnya. "Tahapan masih banyak, kalau perlu test DNA untuk pastinya," ungkap Asep.

Mengenai dugaan kemiripan dengan Novendri mahasiwa Unrika yang hilang diculik beberapa waktu lalu, Asep belum yakin sepenuhnya. "Masih 11 persen, itulah, pastinya masih tahap-tahap penyelidikan lainnya," ujar Asep.

Untuk itu semuah pihak Asep berharap agar bisa menahan diri dan menyerahkan kasus tersebut diselidiki polisi. "Boleh saja, orang meyakini itu keluarga mereka, tapi harus ada fakta bukti dulu," tutup Asep. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 6 Lion Air Gagal Terbang, Bandara Hang Nadim Tak Melapor


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler